Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: New Delhi
Sesak! Polusi Udara Delhi Masuk Kategori 'Berbahaya', Warga Serukan Penutupan Semua Sekolah
Akurat.co Jenis Media: News
AKURAT.CO Polusi udara di Ibukota Nasional India semakin memburuk hingga seruan muncul agar pihak berwenang menutup sekolah-sekolah.
Pada Kamis (3/11), 20 juta warga Delhi seperti menghirup asap lantaran indeks kualitas udara (AQI) di hampir semua stasiun pemantauan menembus kategori 'parah' dan 'berbahaya'. Pagi waktu setempat, di banyak tempat di ibukota, nilai AQI menunjukkan angka melebihi 450, kata Badan Pengendalian Polusi Pusat.
Padahal angka lebih dari 400 memengaruhi orang sehat, dengan dampak serius menimpa mereka yang memiliki penyakit, menurut pemerintah federal.
baca juga:Data Komite Pengendalian Polusi Delhi juga telah mengungkap bagaimana di beberapa kantong ibukota, indeks sampai melebihi 800.
"Apa yang terjadi dengan polusi udara di Delhi tidak lain adalah kejahatan terhadap kemanusiaan!
"Pertanggungjawaban telah runtuh!" kata penulis dan sosialita Suhel Seth menulis di Twitter.
Delhi telah dianggap sebagai ibukota paling tercemar di dunia. Namun, pada setiap musim dingin, kota ini masih harus diselimuti kabut asap. Sebab, udara yang dingin dan berat menjebak debu konstruksi, emisi kendaraan dan asap dari pembakaran tunggul tanaman di negara bagian tetangga yang membersihkan ladang untuk panen berikutnya.
Sebuah kereta metro bergerak di atas jembatan yang dibangun di atas sungai Yamuna pada pagi yang berkabut di kawasan tua Delhi, India, Rabu (2/11)-Reuters/Adnan Abidi Kendaraan terlihat di jalan raya pada pagi berkabut di New Delhi, India, Rabu (2/11)-Reuters/Anushree FadnavisSuhu yang lebih rendah, angin yang lebih tenang dan arah yang berubah, bagaimapun, memperburuk kualitas udara dari waktu ke waktu.
Karenanya, para orang tua dan aktivis lingkungan di media sosial mengemukankan protesnya, menuntut agar semua sekolah untuk ditutup.
"Saya tahu anak-anak tidak memilih Anda, tetapi tetap saja, kami meminta semua menteri utama Delhi (wilayah ibukota) untuk segera MENUTUP semua sekolah.
"Bukanlah hal yang NORMAL bernapas dengan AQI mencapai 500+, tidak untuk untuk anak-anak kita, di mana setiap anak ketiga sudah memiliki beberapa tantangan paru-paru," tulis aktivis lingkungan Vimlendu Jha di Twitter.
Sementara itu, Ketua Menteri Delhi Arvind Kejriwal, terlihat membela pemerintahannya. Menulis di Twitter, ia mengatakan bahwa Punjab dan Delhi telah mengambil semua 'langkah di setiap tingkat' untuk mengatasi polusi.
Diketahui, partai Kejriwal juga memerintah Punjab, wilayah di mana pembakaran tanaman telah merajalela.
Minggu ini, ibukota India telah menghentikan sebagian besar pekerjaan konstruksi dan pembongkaran untuk mengekang polusi debu. Mereka juga mengimbau warga untuk berbagi perjalanan dengan mobil atau sepeda motor, bekerja dari rumah bila memungkinkan dan mengurangi penggunaan batu bara dan kayu bakar di rumah. Namun, pada Kamis, udara Delhi terbukti masih tercemar hingga mencapai ambang batas berbahaya. []
Sentimen: negatif (100%)