KBRN, Jakarta: Kapal kargo berbendera Panama dengan anak buah kapal (ABK) warga negara Indonesia (WNI) tenggelam di perairan Taipei. Sebanyak lima WNI berhasil diselamatkan, sementara 12 lainnya masih dalam pencarian.

​Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengatakan semula ada 20 WNI. Namun, tiga WNI mengalami kecelakaan kerja sehingga dievakuasi ke darat sehari sebelum kapal tenggelam.

"Berdasarkan koordinasi didapatkan kronologis bahwa kapal berawakkan 20 ABK WNI. Pada 30 Oktober, tiga awak kapal mengalami kecelakan karena cuaca buruk dan berhasil dievakuasi menggunakan helikopter," kata Judha dalam pengarahan pers secara daring, Kamis (3/11/2022).

Dua ABK WNI yang mengalami patah tulang dirawat di rumah sakit di Kota Kaohsiung. Satu lainnya dinyatakan sembuh dan berada di hotel Kota Kaohsiung.

Menurutnya, saat insiden kapal tenggelam, ada 17 WNI dalam kapal tersebut. Sebanyak lima orang berhasil diselamatkan kapal kargo yang sedang melintas di lokasi.

"Lima ABK berhasil diselamatkan oleh kapal kargo Evergreen yang sedang melintas. Kelimanya dalam kondisi sehat dan ditampung di hotel di Taichung," ujarnya.

Sementara itu, proses pencarian dan penyelamatan 12 ABK WNI masih dilakukan otoritas Taipei. Pencarian dilakukan di arah timur sesuai lokasi tenggelamnya kapal. 

“Berdasarkan koordinasi dengan otoritas Taipei, tim SAR telah mengerahkan tiga kapal besar, delapan kapal kecil dan drone militer. Untuk helikopter sudah disiapkan, namun belum dapat digunakan karena cuaca yang tidak memungkinkan,” katanya.

Saat ini Kemenlu melakukan koordinasi dengan pihak keluarga para ABK WNI di Indonesia. Bersama Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Kemenlu memantau proses jalannya operasi SAR.