Sentimen
Positif (50%)
3 Nov 2022 : 08.54
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Senayan

Tokoh Terkait

Kasus Gagal Ginjal Alami Peningkatan, Ada 325 Pasien, 178 Meninggal

Jawapos.com Jawapos.com Jenis Media: Nasional

3 Nov 2022 : 08.54
Kasus Gagal Ginjal Alami Peningkatan, Ada 325 Pasien, 178 Meninggal

JawaPos.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengakui, kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) pada anak di Indonesia mengalami peningkatan. Berdasarkan data Selasa (1/11) tercatat 325 kasus pasien gagal ginjal. Dia menyebut, dari jumlah tersebut sebanyak 178 pasien gagal ginjal akut dilaporkan meninggal dunia.

“Data per kemarin yang kita bisa monitor ada 325 kasus ginjal akut di seluruh Indonesia dan memang ada konsentrasi di beberapa provinsi tertentu, terutama di daerah Sumatera Utara, daerah Jawa bagian barat, bagian timur, dan juga daerah Sulawesi Selatan,” kata Budi saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IX di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/11).

Lebih lanjut, dia menjelaskan, wilayah penyumbang kasus gagal ginjal akut terbanyak adalah DKI Jakarta. Kemudian Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Aceh, Sumatera Barat, dan Bali.

Kendati kasus naik, menurut Budi, jumlah pasien meninggal dunia akibat gagal ginjal akut mengalami penurunan, yakni sebesar 54 persen dari sebelumnya 60 persen.

“Kemudian kita juga melihat meninggalnya sekarang 178 dari 325, sekitar 54 persen. Ini sudah menurun dari kondisi sebelumnya yang sempet mencapai 60 persen,” ungkap Budi.

Budi menduga, mereka yang terpapar GGAPA akibat mengonsumsi obat-obatan yang mengandung zat kimia etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG). Hal ini diketahui berdasarkan analisis toksikologi pasien, obat-obatan yang dikonsumsi pasien, dan rekomendasi WHO.

“Faktor terbesar pemicu peningkatan kasus gangguan ginjal akut ini adalah senyawa kimia masuk ke dalam tubuh anak,” ucap Budi.

Budi mengutarakan, dugaan zat kimia berbahaya penyebab GGAPA pun diperkuat dari hasil pemeriksaan biopsi terhadap tiga pasien di RSCM. Hasilnya ditemukan terdapat kandungan EG.

Bahkan, kata Budi, tubuh pasien juga ditemukan kandungan kristal calcium oxalate atau pembentukan batu ginjal di dalam ginjal pasien. Selain dari penguatan hasil biopsi, pihaknya juga mendatangi rumah pasien GGAPA dan ditemukan obat sirop yang dikonsumsi oleh pasien.

Dari penelusuran Kemenkes ke rumah 325 pasien, lanjut Budi, ditemukan 232 jenis obat-obatan. Kemenkes juga sudah menyampaikan kepada Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

“Kami mengambil kesimpulan bahwa risiko paling besar dari anak-anak kita yang sakit dan meninggal adalah karena senyawa kimia yang masuk ke dalam tubuh anak-anak ini,” pungkas Budi.

Editor : Nurul Adriyana Salbiah

Reporter : Muhammad Ridwan

Sentimen: positif (50%)