Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Perum BULOG
Kab/Kota: Senayan
Tokoh Terkait
PKS Tak Permasalahkan Mendag Impor Kedelai, Asalkan
Jitunews.com Jenis Media: Nasional
Kedelai menjadi andalan sumber gizi dan protein yang paling murah bagi masyarakat Indonesia
JAKARTA, JITUNEWS.COM- Anggota Komisi VI DPR RI, Slamet tak mempersoalkan langkah Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan yang menugaskan Perum Bulog untuk melakukan impor kedelai hingga 350.000 ton.
Hal itu dimaklumi karena produksi kedelai dalam negeri belum mencukupi kebutuhan. Terlebih, kedelai menjadi andalan sumber gizi dan protein yang paling murah bagi masyarakat Indonesia.
"Selama belum tercukupi (kebutuhannya) langkah impor kita enggak ada masalah," ujar Slamet di Komplek Parlemen,Senayan,Jakarta, Selasa (2/11/2022).
Soal Impor Baja, Golkar: Untuk Tutupi Kekurangan Produksi Dalam Negeri
Kendati demikian, Politisi PKS ini meminta pemerintah melalui Bulog untuk menyerap semua hasil produksi kedelai para petani sebelum melakukan impor.
"Hitung dulu (kebutuhannya). Jangan sampai nanti ada produksi kedelai dari petani kita, enggak laku. Karena harganya lebih mahal. Petani kita itu sengsara dan penuh perjuangan (saat menanam). Jadi, serap dulu hasil kedelai yang sudah ditanam petani kita, sisanya impor. Memang kebutuhannya banyak, tapi yang paling adil begitu," tuturnya.
Tak hanya itu, Slamet juga meminta pemerintah memberi solusi jangka panjang dengan cara menggenjot produksi kedelai dalam negeri.
Dia berharap dengan cara-cara tersebut ketergantungan terhadap impor dapat berkurang.
"Kalau yang diimpor kedelainya terus, maka produksi kita tidak akan terpenuhi. Oleh karena itu harus ada upaya-upaya (jangka panjang) dengan mendatangkan bibit kedelai (impor bibit)," pungkasnya.
Sebelumnya Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menugaskan Bulog untuk impor kedelai sebanyak 350 ribu ton.
Impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan para perajin tahu dan tempe di Tanah Air.
Janji Tak Akan Impor Cabai Meski Harga Mahal, Mendag Zulhas: Kasihan Petani KitaSentimen: negatif (88.6%)