Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Jayapura, Solo, Biak, Wamena, Manila
Tokoh Terkait
5 Fakta Penting Filep Karma, Anak Bupati yang Jadi Aktivis Kemerdekaan Papua
Akurat.co Jenis Media: News
AKURAT.CO Kabar duka datang dari bumi Cenderawasih. Pasalnya, salah satu tokoh penting Papua, Filep Jacob Samuel Karma, atau yang populer dengan sapaan Filep Karma ditemukan meninggal dunia di Pantai Base-G, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, pada Selasa (1/11) pagi.
Jenazah Filep Karma ditemukan oleh nelayan setempat, lengkap dengan pakaian selam. Sebelumnya, pada Sabtu (29/10) Filep disebut pamit kepada keluarganya untuk melakukan kegiatan menyelam.
Filep Karma selama ini dikenal sebagai salah satu aktivis yang cukup lantang menyerukan kemerdekaan Papua. Atas sikap politiknya tersebut, Filep Karma pun beberapa kali harus keluar masuk penjara.
baca juga:Berikut AKURAT.CO himpun fakta penting Filep Karma, aktivis kemerdekaan Papua yang baru saja tutup usia.
1. Profil Filep KarmaFilep Karma lahir di Biak, Papua, pada 14 Agustus 1959. Filep lahir dari keluarga politisi Papua yang cukup disegani. Ayah Filep, Andreas Karma, merupakan seorang pegawai negeri yang kemudian menjabat sebagai bupati.
Andreas Karma pernah menjabat sebagai bupati Wamena pada tahun 1970-an, dan Bupati Serui pada 1980-an. Sementara sepupu Filep Karma, Constant Karma, pernah menjabat sebagai wakil gubernur Papua.
2. Pernah mengenyam pendidikan di Solo hingga ManilaFilep Karma sempat mengenyam pendidikan di Jawa, tepatnya di Solo. Ia sempat kuliah di bidang ilmu politik di Universitas Sebelas Maret, Solo.
Pada tahun 1997, Filep kemudian melanjutkan pendidikannya ke Manila, tepatnya di Asian Institute of Management. Namun, Filep Karma tidak sempat menyelesaikan pendidikannya di Manila dan hanya bertahan hanya selama satu tahun.
3. Keluar masuk penjara karena kibarkan bendera Bintang KejoraMeski berangkat dari keluarga pejabat dan PNS, Filep Karma cukup lantang memperjuangkan kemerdekaan Papua. Ia pernah memimpin pengibaran bendera Bintang Kejora di Biak pada 2 Juli 1998 lalu. Akibat tindakannya tersebut, Filep pun akhirnya dipenjara dan baru dibebaskan dua tahun kemudian.
Filep kembali mengibarkan bendera Bintang Kejora pada 1 Desember 2004 di Kota Jayapura, Papua. Akibatnya, ia kembali dipenjara atas tuduhan makar dan divonis 15 tahun penjara.
4. Bebas dari penjara dan surat untuk Presiden JokowiFilep Karma resmi bebas pada 2015 lalu, setelah mendapatkan remisi dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menariknya, Filep sempat menolak remisi tersebut dan bahkan mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi.
Dalam suratnya tersebut, Filep menekankan jika pemerintah Indonesia harus mengakui melakukan kesalahan dalam memproses hukum dirinya. Untuk itu, Filep menyebut pemerintah Indonesia wajib memberikan bebas tanpa syarat dan rehabilitasi nama baik.
5. Sempat dikabarkan hilang saat menyelamJauh hari sebelum ditemukan meninggal dunia, Filep Karma sempat menghebohkan publik setelah dinyatakan hilang saat menyelam. Kejadian tersebut terjadi pada 12 Desember 2021 lalu.
Saat itu, Filep Karma tengah menyelam di laut depan Hotel Tirta Mandala, Dok V, Kota Jayapura. Tidak berselang lama, ia kemudian menghilang hingga menjadi pemberitaan media.
Filep Karma kemudian ditemukan sehari kemudian. Ia ditemukan di Pantai Skouw Yambe, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, setelah mengaku terdampar saat menyelam.
Itu dia beberapa fakta penting sosok Filep Karma, aktivis kemerdekaan Papua yang baru saja tutup usia.[]
Sentimen: negatif (97%)