Sentimen
Netral (94%)
2 Nov 2022 : 18.41
Informasi Tambahan

Institusi: UNAIR

Kab/Kota: Konawe

Tokoh Terkait

Pembelajaran Mahasiswa Bisa Memanfaatkan Big Data

3 Nov 2022 : 01.41 Views 1

Koran-Jakarta.com Koran-Jakarta.com Jenis Media: Nasional

Pembelajaran Mahasiswa Bisa Memanfaatkan Big Data

JAKARTA - CEO Edufecta, Ucu Komarudin, menilai pembelajaran mahasiswa bisa memanfaatkan big data. Kampus bisa menjadikannya basis bagi dosen untuk membuat skema pembelajaran yang lebih efektif.

"Big data yang merekam proses belajar mahasiswa juga memungkinkan dosen atau kampus memahami pencapaian mahasiswa baik secara individu maupun kolektif," ujar Ucu, dalam keterangannya di Jakarta.

Dia menerangkan, data hasil penilaian mahasiswa di berbagai mata kuliah, juga menjadi gambaran tentang kekuatan dan kelemahan masing-masing individu dalam suatu objek. Jika data diakumulasikan dari semester ke semester, maka bisa didapat pola minat maupun kemampuan mahasiswa sebagai panduan karier setelah lulus kuliah.

"Analisis big data juga bisa digunakan kampus untuk memetakan pola program studi berdasar minat pendaftaran mahasiswa, sehingga bisa didapatkan gambaran tentang program studi apa yang prospektif untuk dikembangkan ke depan," tambahnya.

Baca Juga :

Gerak Cepat, Basarnas Mencari Mahasiswa yang Hilang di Hutan Bukit Popalia Konawe Selatan

Atasi Kesenjangan

Ucu menyebut digitalisasi pendidikan harus didorong secara komprehensif dari hulu ke hilir. Menurutnya, hal tersebut membantu pengembangan kampus-kampus yang ada di luar wilayah Jawa dan Bali.

"Tak sedikit kampus yang berhasil naik akreditasinya. Ini menunjukkan pentingnya perluasan digitalisasi kampus dari hulu ke hilir agar pendidikan di seluruh Indonesia makin berkualitas," tandasnya.

Direktur Utama PT IndoSterling Technomedia Tbk (TECH) Billy Andrian mengatakan, optimalisasi big data merupakan bagian penting dalam transformasi digital di sektor pendidikan. Salah satunya menjadi solusi untuk mengurangi kesenjangan kompetensi lulusan perguruan tinggi dengan ekspektasi dunia industri.

Bili menilai, digitalisasi sektor pendidikan tinggi tak bisa hanya berhenti di sistem pembelajaran online. Agar lebih optimal juga harus mencakup manajemen sistem administrasi di kampus hingga sistem pelaporan kampus ke pemerintah. "Jadi, digitalisasinya dari hulu ke hilir," terangnya.

Dia menambahkan, pihaknya melalui Edufecta berkolaborasi dengan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi). Tujuannya percepatan digitalisasi kampus agar menyebar luas ke berbagai wilayah Indonesia.

"Program Digitalisasi 1.000 Kampus mengoptimalkan pemanfaatan Edufecta, sebuah platform teknologi pendidikan," katanya.

Baca Juga :

Mengagetkan Ada Apa Ganjar Pranowo Tiba-tiba dipanggil "Tugiman" Oleh Ribuan Mahasiswa Unair


Redaktur : Sriyono

Penulis : Antara

Sentimen: netral (94.1%)