SOLOPOS.COM - Para mahasiswa beraktivitas di hutan FISIP UNS belum lama ini. (Solopos.com/Muhammad Galang Saputra)

Solopos.com, SOLO — Berbicara tentang hutan selalu identik dengan pepohonan yang rindang, udara sejuk, serta nuansa hijau yang menyejukkan mata.

Mungkin hal ini cocok untuk menggambarkan salah satu tempat yang ikonik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo.

PromosiDaihatsu Rocky, Mobil Harga Rp200 Jutaan Jadi Cuma Rp99.000

Tempat tersebut adalah hutan FISIP. Tempat yang familiar dengan sebutan Hufis ini berada di sisi belakang kampus FISIP UNS dan menjadi salah satu pusat kegiatan mahasiswa.

Kawasan ini seakan tak pernah sepi dari kunjungan mahasiswa. Hampir setiap saat banyak mahasiswa khususnya mahasiswa FISIP selalu berada di Hufis untuk mengerjakan tugas atau sekadar berkumpul bersama.

“Suasana Hufis nyaman dan rindang, jadi enak kalau sekadar duduk-duduk bersantai bareng teman-teman,” ujar Kevin Fariska, mahasiswa FISIP UNS. Dia juga menuturkan Hufis menjadi salah satu tempat yang biasa dipakai mahasiswa duduk berkumpul sambil mengobrol, berdiskusi, menunggu kelas selanjutnya ataupun sekadar beristirahat setelah kegiatan perkuliahan.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Kuliner di Sekitar UNS Solo, Enak & Harga Ramah Kantong Mahasiswa

Sebagai salah satu tempat yang nyaman untuk belajar, Hufis juga dilengkapi dengan beberapa bangku-bangku dan helipad. Helipad ini semacam tempat duduk yang cukup luas berbentuk lingkaran. “Selain nongkrong, di Hufis biasanya juga ada beberapa kegiatan yang diadakan oleh mahasiswa UNS, Pojok Baca misalnya, semacam perpustakaan keliling,” kata Kevin.

Tak hanya itu, terdapat pula tempat duduk berbentuk tribun yang bisa menampung banyak orang. Di tempat ini pula terkadang digunakan oleh para mahasiswa untuk berfoto bersama.

Tak jarang Hufis juga dipakai untuk menggelar acara-acara yang diadakan oleh berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) FISIP UNS. Salah satunya, Komunitas Musik FISIP (KMF) yang biasa mengadakan acara Sorekustik  setiap Kamis sore.

Seperti namanya, Sorekustik berupa pentas musik sederhana yang ditampilkan KMF dengan membawakan berbagai lagu baik Indonesia maupun luar negeri. Alunan musik yang ditampilkan seakan menemani para mahasiswa yang sedang berada di kawasan hutan FISIP.

Baca Juga: Mahasiswa UNS Solo Bagikan Tips Menulis Buku agar Tembus ke Penerbit

Namun demikian kebersihan lingkungan masih menjadi masalah di Hufis. Sebagai tempat publik yang sering disinggahi mahasiswa, terkadang banyak sampah berserakan di kawasan Hufis.

Hal ini mendorong munculnya gerakan “FISIP Bersih” yang baru-baru ini digalakkan oleh mahasiswa FISIP UNS, Senin (17/10/2022).

“Gerakan FISIP Bersih ini bentuk kesadaran kami sebagai mahasiswa FISIP ketika melihat tempat-tempat di FISIP khususnya kantin dan Hufis terkadang masih banyak sampah yang ditinggalkan [pengunjung],” ujar Indrayanto, mahasiswa FISIP UNS. Dia juga menjelaskan gerakan ini menjadi awal untuk mengajak siapa saja bisa sadar pentingnya menjadi kebersihan lingkungan khususnya ketika berada di lingkungan FISIP UNS.

“Memang sepele mungkin, membuang sampah pada tempatnya, namun ketika hal sekecil ini dilakukan, paling tidak mengurangi jumlah sampah yang berserakan. Lingkungan pun juga terlihat bersih dan nyaman,” kata Indrayanto.

Baca Juga: Cerita Milenial Memburu Cuan di Pasar Modal

Mahasiswa yang akrab disapa Yanto tersebut juga menjelaskan bentuk-bentuk kegiatan yang dilakukan, seperti menyebarkan poster tentang “FISIP Bersih” di beberapa tempat tertentu di kampus FISIP serta media sosial. Selain itu juga mengingatkan mahasiswa untuk menjaga kebersihan dengan berkeliling langsung ke bangku-bangku yang ada di sekitar kantin dan hutan FISIP.

Mereka juga meletakkan beberapa trashbag  di beberapa pohon untuk memudahkan siapa saja yang duduk di kawasan hutan FISIP membuang sampahnya.

“Kalau kita sebagai warga FISIP sadar akan kebersihan lingkungan, tidak ada sampah berserakan yang terlihat dan yang paling penting, hutan FISIP bisa jadi tempat yang nyaman untuk nongkrong,” ujar Indrayanto.