Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Pertamina, PLN
Tokoh Terkait
Kompensasi Rp 31 T dari Sri Mulyani Cair, Ini Reaksi Bos PLN
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah menyebutkan bahwa pemerintah akan mencairkan dana kompensasi atas penjualan listrik kepada PT PLN (Persero) sebesar Rp 31,2 triliun pada Oktober 2022 ini.
Menanggapi hal ini, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo pun tak segan-segan mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Sri Mulyani.
Darmawan mengatakan, dengan cairnya dana kompensasi penjualan listrik ini membuat arus kas perseroan menjadi lancar dan likuiditas perseroan membaik. Dampaknya, operasional PLN pun tidak akan terganggu.
Dia menceritakan, pencairan dana kompensasi saat ini berbeda dengan beberapa tahun lalu di mana pencairan dana kompensasi oleh pemerintah bisa tertunda selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, dia menyambut gembira ketika kini pencairan dana kompensasi bisa berjalan cepat dan lancar.
"Dulu pembayaran kompensasi bisa tertunda sampai bertahun-tahun. Hari ini pembayaran kompensasi jedanya hanya tiga bulan, dan kemarin Bu Sri Mulyani rapat tiga menteri, dan dalam rapat itu Beliau memberikan dukungan keputusan segera mencairkan pembayaran kompensasi Rp 31 triliun," ungkapnya dalam acara Leaders Talk Series #2 dengan tema "Indonesia Energy Investment Landscape", Rabu (26/10/2022).
"Itu membedakan di mana kondisi kesulitan cashflow atau kondisi likuiditas yang cukup baik, sehingga operasional kita jadi tidak terganggu. Dukungan Beliau tidak kurang-kurang," lanjutnya.
Tak hanya itu, Darmawan juga berterima kasih atas dukungan Kementerian Keuangan dalam bentuk persetujuan pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN) ke PLN pada 2023 sebesar Rp 10 triliun.
Menurutnya, dukungan PMN ini akan digunakan PLN untuk melistriki daerah-daerah terpencil di pedesaan.
"Juga Beliau memberikan PMN di tahun depan dari Rp 5 triliun menjadi Rp 10 triliun. Ini wujud nyata PLN, bukan hanya diberi tugas melistriki di daerah-daerah terpencil, di pedesaan, tapi PLN disembadani atau diberi dukungan penuh agar tugas yang diberikan ke PLN bisa dijalankan dengan baik," tuturnya.
Seperti diketahui, pada konferensi pers pekan lalu, Sri Mulyani menyebut bahwa pihaknya akan mencairkan dana kompensasi dari kewajiban pemerintah atas penugasan penyediaan pasokan BBM ke PT Pertamina (Persero) dan kompensasi listrik kepada PT PLN (Persero) senilai Rp 163 triliun.
Sri Mulyani menyebutkan bahwa pihaknya akan mencairkan dana kompensasi kepada Pertamina dan PLN itu pada bulan Oktober 2022 ini juga.
Yang terang, terkait pencairan kompensasi itu sudah dilakukan review dari BPKP dan juga hasil kesepakatan dari tiga kementerian, yaitu Kementerian BUMN, Kementerian ESDM dan juga Kementerian Keuangan.
"Koordinasi sudah. Akan dibayar di Oktober ke Pertamina, diperkirakan akan mencapai perkiraan Rp 163 triliun untuk kompensasi dan subsidi tetap mengikuti jadwalnya. Untuk Pertamina akan mendapatkan pembayaran besar juga PLN," ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Jumat (21/10/2022).
Dari dana kompensasi senilai Rp 163 triliun yang akan cair itu, Sri Mulyani merinci, bahwa Pertamina akan mendapatkan Rp 131,1 triliun dan PLN Rp 31,2 triliun.
"Ini kita usahakan tercairkan Oktober karena persyaratan sudah, review BPK dan koordinasi dengan dua menteri juga sudah. Pencairan akan dilakukan dalam minggu depan dari Dirjen Anggaran," tandas Sri Mulyani.
[-]
-
Tarif Listrik Golongan Kaya Naik, Negara Hemat Rp 3,1 Triliun(wia)
Sentimen: positif (96.2%)