Sentimen
Negatif (72%)
2 Nov 2022 : 01.21
Informasi Tambahan

BUMN: PLN

Institusi: UGM

Kab/Kota: Yogyakarta

Cak Imin Dinilai Tak Akan Bisa Tepati Janji Usai Sebut Gratiskan Listrik & Turunkan BBM Jika Terpilih di 2024

2 Nov 2022 : 01.21 Views 1

Riau24.com Riau24.com Jenis Media: Politik

Cak Imin Dinilai Tak Akan Bisa Tepati Janji Usai Sebut Gratiskan Listrik & Turunkan BBM Jika Terpilih di 2024

RIAU24.COM - Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Fahmy Radhi menilai Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tidak akan mampu menepati janjinya soal menyukseskan program listrik gratis bagi masyarakat miskin dan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) khusus sepeda motor dan angkutan umum yang pernah dia utarakan.

Alasannya karena apa disampaikan Cak Imin tidak realistis sekaligus menunjukkan bahwa ia tidak paham mengenai pengenaan tarif listrik dilakukan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan harga BBM.

"Yang dikatakan Cak Imin bukan hal baru, sebelumnya pada 2019, Sandiaga mengatakan hal sama juga menggratiskan listrik dan menurunkan harga BBM. Sehingga asal ngomong dan jadi satu jualan saja," sebutnya.

Baca Juga: Agenda Puan Maharani Selanjutnya, Bakal Sambangi PAN dan PPP

Fahmy meyakini hampir 100 persen jika Cak Imin terpilih menjadi presiden atau wakil presiden, upaya menggratiskan listrik dan menurunkan harga BBM tidak akan bisa dilakukan.

Karena tarif listrik PLN maupun BBM itu merupakan salah satu variabel yang penetapan harganya ditentukan oleh faktor eksternal.

"Dan itu sangat fluktuatif seperti sekarang harga minyak dunia tinggi ya, harga keekonomian BBM jadi tinggi," imbuh Fahmy.

Baca Juga: Cerita PSI, Pencari Pemilih Kaum Milenial

Fahmy khawatir, pernyataan Cak Imin justru menjadi bumerang bagi PKB. Terlebih masyarakat sekarang paham apa yang disampaikan Cak Imin hanya hanya janji politik dan tidak bisa direalisasikan.

"Itu sah-sah saja jualan dari [bakal] calon presiden. Tetapi itu sangat tidak realistis dan menunjukkan bahwa Cak Imin tidak paham pengenaan tarif PLN dan BBM tadi," jelasnya.

Sentimen: negatif (72.7%)