Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: covid-19
WNI Hati-Hati ke Singapura, Ada Varian Covid-19 Baru Lagi
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Singapura mengumumkan telah menemukan empat kasus impor Covid-19 BQ.1 dan BQ.1.1 di negara itu. Hal ini didapatkan dari sebuah pendataan yang dilakukan hingga tanggal Minggu, (23/10/2022).
Dalam keterangan, Kementerian Kesehatan Singapura tidak merinci dari mana kasus itu berasal. Namun beruntungnya, semua yang terjangkit tidak menunjukkan tanda-tanda keparahan.
"Keempatnya adalah kasus impor dan tidak ada yang dirawat di rumah sakit," kata lembaga itu dikutip Selasa, (25/10/2022).
"Pengamatan dari negara-negara dengan kasus ini menunjukkan bahwa varian BQ.1 dan BQ.1.1 mungkin lebih menular daripada sub-garis keturunan Omicron sebelumnya, tetapi saat ini tidak ada bukti bahwa mereka menyebabkan penyakit yang lebih parah," tambahnya.
Kementerian Kesehatan Singapura menambahkan sedang memantau dengan cermat informasi tentang strain dan prevalensi varian yang beredar di masyarakat negara itu. Mereka akan terus memperbaharui informasi terkait penularan virus ini.
Subvarian Omicron BQ.1 dan BQ.1.1 pertama kali terdeteksi pada Juli 2022 di Nigeria. Sejak itu, virus ini terdeteksi di lebih dari 50 negara.
Mereka adalah sub-garis keturunan dari varian Omicron BA.5. Jumlah kasus BQ.1 dan BQ.1.1 baru-baru ini meningkat di beberapa bagian Eropa dan Amerika Utara.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) atau CDC pada 21 Oktober memperkirakan bahwa kedua varian tersebut menyumbang 16,6% dari total varian virus corona yang beredar di negara itu. Pada hari yang sama, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) juga memperingatkan bahwa kedua varian tersebut dapat menyumbangkan lebih dari setengah infeksi di Eropa antara pertengahan November dan awal Desember.
[-]
-
Mengejutkan, Ini Strategi Baru Singapura "Hajar" Covid-19(sef/sef)
Sentimen: negatif (86.5%)