Luhut Targetkan RI Bisa Mandiri Pakai Energi Terbarukan 10 Tahun ke Depan
Tempo.co Jenis Media: Nasional
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah berusaha keras mempercepat transisi energi dengan mengoptimalkan bauran energi baru terbarukan atau EBT. Dia berharap suatu saat nanti Indonesia bisa mandiri menggunakan energi terbarukan itu.
“Sehingga dalam 10 tahun ke depan betul-betul nanti Indonesia bisa mandiri dengan energi baru terbarukan,” ujar dia dalam acara virtual Himpuni, Selasa, 25 Oktober 2022.
Menurut Luhut, Indonesia adalah berkembang dengan populasi yang begitu besar. Dia percaya bahwa semakin berkembang ekonomi suatu negara, maka semakin besar pula kebutuhan energinya, salah satu kebutuhan utamanya adalah dari sisi transportasi.
Baca: BRIN Petakan Wilayah Aman untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Dia menuturkan bahwa saat ini masyarakat Indonesia membutuhkan energi yang efisien dan terjangkau. Saat ini, Luhut berujar, transportasi saat ini dipenuhi oleh kendaraan konvensional BBM, ditambah lagi Indonesia merupakan salah satu negara road map importir minyak.
“Akibatnya jumlah subsidi negara sangat-sangat besar terutama untuk BBM jumlahnya cukup besar dan meningkat tajam di tahun ini,” kata Luhut. “Dana tersebut semestinya digunakan untuk membangun Indonesia, tapi belum ada alternatif yang lebih baik.”
Selain itu, Menko Luhut juga menekankan bahwa seluruh dunia wajib mengurangi emisi karbon untuk mengendalikan krisis iklim. Komitmen rata-rata negara memiliki target net zero emission (NZE) atau nol emisi karbon pada tahun 2050, sedangkan Indonesia berkomitmen pada tahun 2060—atau lebih cepat.
Luhut menilai saat ini Indonesia menjadi perhatian dunia, khususnya dengan menjadi tuan rumah Presidensi G20 yang akan digelar pada 15-16 November 2022 di Bali. Gelaran tersebut juga membawa isu trasisi energi dan karbon netral.
“Indonesia diharapkan ikut serta dalam NZE tahun 2050 dan kita bekerja keras untuk mencapai itu. Saya yakin sebenarnya dengan perkembangan teknologi Indonesia akan bisa mencapai NZE mungkin 2050 atau 2055,” ucap Luhut.
Dia pun menjelaskan bahwa sektor transportasi merupakan salah satu penyumbang emisi terbesar baik di dunia maupun di Indonesia akibatnya tinggi penggunaan BBM—energi fosil. Menurut Luhut solusi dari tingginya subsidi energi dan emisi adalah dengan cara elektrifikasi terutama pada sektor transportasi.
Selanjutnya: "Kami kerja keras memfinalkan subsidi kendaraan listrik, angkutan umum."
Sentimen: positif (100%)