Sentimen
Negatif (99%)
1 Nov 2022 : 08.00
Tokoh Terkait
Doni P. Joewono

Doni P. Joewono

BI Siap 'Mati-matian' Tekan Inflasi, Suku Bunga Naik Lagi?

1 Nov 2022 : 15.00 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

BI Siap 'Mati-matian' Tekan Inflasi, Suku Bunga Naik Lagi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) menegaskan sinergi fiskal dan moneter sangat penting untuk bisa menekan inflasi hingga akhir tahun 2022.

BI bertekad untuk menjaga ekspektasi inflasi agar bisa kembali di bawah 5%. Apakah ini artinya, BI masih akan melakukan kenaikan suku bunga acuan?

-

-

Deputi BI Doni P Joewono menjelaskan, saat ini berbagai lembaga internasional memproyeksikan inflasi Indonesia tahun ini akan menyentuh 6% sampai 7%. Oleh karena itu, BI ingin agar hal tersebut tidak benar kejadian.

"Karena dahulu lima tahun ke belakang inflasi selalu 5% dan bisa sentuh 3% dan sekarang kembali ke 6% sampai 7% dan ini makanya perlu upaya bersama untuk bahu membahu menurunkan inflasi," jelas Doni dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Sulawesi Selatan kemarin, dikutip Selasa (25/10/2022).

Menekan laju inflasi, kata Doni sangat penting guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pasalnya saat ini Indonesia tengah berada di momentum peningkatan permintaan sejalan dengan longgarnya aktivitas masyarakat.

Dalam menekan laju inflasi, makanya kata Doni BI memutuskan untuk menaikan suku bunga kebijakan 50 bps dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bukan Oktober 2022, menjadi 4,75%.

"BI untuk tahan inflasi, kemarin Oktober untuk turunkan inflasi, kami coba naikan suku bunga 50 basis poin," jelas Doni.

Kenaikan suku bunga BI 7 Days Repo Rate (BI7DRR) tersebut, kata Doni sebagai langkah front loading, preemptive dan forward loading.

"Untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang 7% tadi. Orang itu anggap inflasi akan naik itu ekspektasi. Jadi, kami coba overshooting inflasi kami turunkan," kata Doni lagi.

Kendati demikian, Doni memandang Indonesia menjadi salah satu negara yang mendapat mukjizat, karena disaat negara lain ekonominya merosot dan mengalami stagflasi, kinerja ekonomi di tanah air tetap solid.

Ekonomi Indonesia ditumpu dari konsumsi dengan adanya kelonggaran mobilitas. Dan BI memandang momentum ini harus dijaga dengan menjaga ekspektasi inflasi.

"Kita harus jaga momentum ini dengan menjaga inflasi. Percuma pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% kuartal II jika inflasi bisa lebih dari 10% maka akan minus artinya tidak ada growth. Ini kami bersama sama bangun itu, "ucapnya.


[-]

-

Ada 'Kode' Baru dari BI Nih! Bunga Acuan Masih Ditahan...?
(haa/haa)

Sentimen: negatif (99.8%)