Sentimen
Negatif (100%)
31 Okt 2022 : 22.14
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Seoul

Kasus: covid-19, kebakaran, kecelakaan

Tokoh Terkait

Terus Melonjak! Tragedi Halloween Itaewon Telan 151 Nyawa, Termasuk 19 Warga Asing 

31 Okt 2022 : 22.14 Views 2

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

Terus Melonjak! Tragedi Halloween Itaewon Telan 151 Nyawa, Termasuk 19 Warga Asing 

AKURAT.CO  Perayaan Halloween besar pertama di Korea Selatan (Korsel) sejak berakhirnya pembatasan Covid-19 berubah menjadi tragedi pada Sabtu (29/10) malam. Para pengunjung membludak, memadati sebuah gang sempit di Itaewon yang populer, memicu insiden saling berdesak-desakan, menyebabkan ratusan kematian selama perayaan Halloween.

Semenjak Sabtu malam, korban yang dilaporkan terus  meningkat, hingga tulisan ini dibuat, sudah ada sedikitnya 151 nyawa yang melayang.

Pihak berwenang hingga kini masih berupaya menyelidiki mengapa insiden semacam itu bisa terjadi. Choi Seong-bum, kepala Pemadam Kebakaran Distrik Yongsan-gu, tempat Itaewon berada, mengatakan bahwa tragedi itu diduga terjadi lantaran 'warga saling terinjak-injak'. Banyak orang jatuh, katanya, dengan korban yang terluka kini berjumlah setidaknya 82 orang.

baca juga:

Korban tewas sebagian besar adalah remaja dan dewasa muda. Dilaporkan pula bahwa di antara mereka yang terbunuh dalam kerumunan termasuk sedikitnya 19 warga negara asing.

Presiden Korsel Yoon Suk Yeol pada Minggu (30/10) dini hari langsung menggelar pertemuan darurat. Ia kemudian berpidato kepada bangsa, menyerukan masa berkabung nasional 'sampai penanganan kecelakaan selesai'.

"Ini adalah tragedi yang seharusnya tidak terjadi di tengah kota Seoul tadi malam saat Halloween. Saya berdoa untuk mereka yang meninggal dalam insiden tak terduga dan berharap yang terluka segera pulih," katanya.

Tim penyelamat bekerja di lokasi di mana ratusan orang terbunuh selama festival Halloween di Itaewon, Seoul, Korsel, Sabtu (29/10)-Kim Hong-ji/Reuters

Puluhan ribu orang awalnya bersuka ria membanjiri distrik klub malam Itaewon pada Sabtu malam. Mereka berkumpul untuk menikmati perayaan Halloween pertama sejak pembatasan kerumunan dan aturan masker wajah yang diberlakukan oleh pandemi dicabut.

Menurut saksi mata, bahkan sebelum kekacauan terjadi, para pengunjung pesta Halloween sudah begitu padat. Mereka mengular di jalan-jalan yang sempit sehingga sulit untuk bergerak.

"Saya melihat orang-orang pergi ke sisi kiri dan saya melihat orang itu menuju ke sisi yang berlawanan. Jadi, orang yang di tengah macet, jadi tidak bisa berkomunikasi, tidak bisa bernapas," kata Saksi Sung Sehyun kepada CNN.

Video yang diposting ke media sosial menunjukkan orang-orang berusaha melakukan kompresi pada para pengunjung yang tergeletak di  jalan.

"Kami melihat adegan dari film ... seperti hal-hal yang terjadi selama perang," kata saksi Park Jung-Hoon, 21 tahun, kepada Reuters.

"Mereka melakukan CPR di sana-sini dan orang-orang bergegas masuk, dengan situasi tidak terkontrol. Itu benar-benar di luar kendali," tambahnya.

Pihak berwenang menerima laporan pertama tentang orang-orang yang 'terkubur' di tengah kerumunan sekitar pukul 10.24 malam.

Kantor Berita Yonhap mengungkap bahwa beberapa orang menderita 'serangan jantung', mengkaitkan pernyataan itu dengan otoritas kebakaran. Pejabat darurat sempat membantu setidaknya 81 orang di lingkungan Itaewon Seoul yang menderita kesulitan bernapas. Saran awal tentang kebocoran gas atau kebakaran telah diabaikan.

Layanan darurat merawat orang-orang yang terluka pada Minggu (30/10), dalam insiden di Itaewon, Seoul, Korsel-Chung Sung-Jun/Getty Images

Polisi menutup daerah itu dan video media sosial menunjukkan orang-orang yang mengenakan kostum Halloween tergeletak di jalan-jalan dan di atas tandu.

Puluhan orang telah dipindahkan ke fasilitas terdekat, kata Choi Jae-won, kepala Pusat Kesehatan Yongsan. Jenazah para korban telah dipindahkan ke sejumlah kamar duka rumah sakit, tambah pihak berwenang.

Saat matahari terbit pada hari Minggu, petugas polisi memindai trotoar untuk mengevakuasi barang-barang pribadi dan potongan identifikasi. Saat itu, polisi mencoba menentukan jumlah terakhir yang terluka dan tewas.

Di waktu bersamaan, pemerintah kota Seoul mulai menerima laporan tentang orang hilang ketika teman dan keluarga mencari orang-orang yang sejak Sabtu  malam belum pulang ke rumah.

Itaewon dulunya pernah dijauhi oleh penduduk setempat karena merupakan distrik lampu merah yang kumuh. Namun, kini, kawasan Itaewon telah berubah menjadi salah satu tempat pesta terbaik di Seoul. Terkenal dengan kehidupan malam dan restoran trendi, lingkungan ini menjadi hidup di malam hari.

Pemerintah AS mengatakan siap memberi Korsel 'dukungan apa pun yang dibutuhkan', kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan di Twitter, Sabtu.

Presiden AS Joe Biden dan ibu negara juga telah menyampaikan belasungkawa kepada mereka yang kehilangan orang yang dicintai.

"Saya dan Jill menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga yang kehilangan orang yang dicintai di Seoul. Kami berduka dengan rakyat Republik Korea mengirimkan harapan terbaik untuk pemulihan yang cepat kepada semua orang yang terluka.

"Aliansi antara kedua negara kita tidak pernah lebih hidup atau lebih vital – dan ikatan antara rakyat kita lebih kuat dari sebelumnya. AS mendukung Republik Korea selama masa tragis ini," tulis Biden dalam sebuah pernyataan.

Bencana di Itaewon telah memicu respons besar-besaran dari pekerja darurat Korsel, dengan lebih dari 1.700 pasukan tanggap darurat dikirim, termasuk 517 petugas pemadam kebakaran, 1.100 petugas polisi, dan sekitar 70 pegawai pemerintah.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan seorang warga AS terluka dalam kecelakaan itu.[]

Sentimen: negatif (100%)