Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Morowali, Palopo
Tokoh Terkait
JK Vs Luhut Panas Soal Pekerja China
RM.id Jenis Media: Nasional
RM.id Rakyat Merdeka - Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengkritik pengolahan nikel yang didominasi pekerja China. Tapi, kata Luhut Binsar Pandjaitan, mayoritas sudah dilakukan pekerja lokal.
Jusuf Kalla atau biasa disapa JK mengatakan, dominasi pekerja China di tambang nikel tidak bisa dianggap remeh. Karena, sektor-sektor yang dilakukan pekerja China bisa dilakukan orang lokal.
“Indonesia kaya nikel, tapi yang kerja semua China, dari daratan sampai tukang las. Kita bikin smelter, Insyaallah tahun depan smelter pertama milik nasional akan beroperasi,” kata JK di acara HUT Kalla Group di Hotel Kempinski, Jumat (29/10).
Berita Terkait : Pelatihan Bisnis PT IKPP Perawang Kerek Omzet Pengusaha Makanan Ringan
Pernyataan JK tersebut disampaikan di depan puluhan tamu undangan. Salah satunya Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Berdasarkan foto yang beredar di media sosial, JK duduk dengan tokoh-tokoh ternama. Luhut Binsar terlihat duduk di sebelah kiri JK.
Sementara itu, di sisi kanan JK terlihat ada Aburizal Bakrie. Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan duduk di sebelah Aburizal Bakrie. Sementara itu, mantan Ketua Apindo Sofjan Wanandi duduk di samping kiri Luhut.
Berita Terkait : Ekpansi Bisnis Dan Transformasi, PI Utilitas Teken 5 Kerja Sama
JK pun meminta perusahaan lain mencontoh PT Bukaka Teknik Utama atau Bukaka yang seluruh pekerjanya merupakan orang Indonesia. “Jadi lihat Bukaka semua orang Indonesia, tidak ada orang asing. Kami sebenarnya tidak mau seperti di Morowali tukang las dari China,” tegasnya.
JK mengatakan, dirinya ingin pengembangan teknologi smelter dikuasai oleh anak-anak negeri. “Teknologi ke depan kita lakukan tapi tidak dengan otak dari luar, (melainkan) kemampuan diri sendiri,” sambungnya.
Salah satu bisnis yang JK miliki yakni Kalla Group tengah menggarap cuan bisnis ekosistem baterai kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV). Salah satu perusahaan yang dibangun Kalla Group adalah smelter produksi baterai EV yaitu nikel sulfat yang terletak di Palopo, Sulawesi Barat.
Berita Terkait : Keren! Indonesia Bisa Jadi Pusat Industri Panas Bumi Skala Global
Tak seperti smelter lain yang menggunakan batubara, smelter yang dibangun ini menggunakan tenaga air. JK mengatakan, smelter buatan Indonesia harus bersumber dari energi bersih.
Selanjutnya
Sentimen: positif (84.2%)