Obat Sirup Picu Gagal Ginjal Akut pada Anak, Muhadjir Effendy Perintahkan Ini kepada BPOM
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, SURABAYA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta pengawasan terhadap bahan baku impor yang digunakan untuk memproduksi obat-obatan sirup.
Permintaan itu setelah munculnya pelarangan konsumsi obat sirup kepada anak-anak karena bisa menyebabkan gagal ginjal akut.
Muhadjir beranggapan bahwa ada kemungkinan bahan baku obat-obatan sirup yang dikaitkan dengan gagal ginjal akut kepada anak berasal dari impor. BPOM diminta segera bertindak dalam mengawasinya.
"BPOM perlu dilibatkan dalam pengawasan obat bahan baku impor untuk obat-obatan dan makanan. Jadi, tidak bisa hanya Kemendag," ujar Muhadjir di Surabaya, Sabtu (29/10).
Menurut dia, BPOM harus melakukan uji petik setiap produksi dari pabrik per batch karena tidak bisa disetujui dalam sekali uji. "Setiap batch bisa jadi menggunakan bahan baku yang berbeda makanya harus dilakukan uji petik setiap produksi," tuturnya.
Untuk saat ini, lanjut Muhadjir, pencegahan yang bisa dilakukan sesuai instruksi presiden, yaitu segera menarik dan menghentikan peredaran obat sirup yang terbukti berpotensi menyebabkan gagal ginjal akut kepada anak.
"Ada arahan, terutama sirup yang didalamnya mengandung empat bahan penolong harus ditarik semua, tidak boleh diedarkan. Kemudian untuk yang tidak mengandung tiga sampai empat bahan penolong harus diumumkan di masyarakat," ujarnya.
Presiden sudah memberikan arahan pencegahan obat yang mengandung semaksimal mungkin. Proses produksi obat yang ditemukan cemaran bahan pelarut diambang batas, seperti etilen glikol, dietilen glikol, dietilen glikol butil eter, dan lainnya.
"Tidak semua obat mengandung cemaran, hanya batch tertentu atau rombongan produksi tertentu itu saja yang di stop. Untuk yang lain bisa jadi batch sebelumnya atau sesudahnya sudah aman," kata Muhadjir. (jpnn/fajar)
Sentimen: positif (72.7%)