Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Hari Sumpah Pemuda
Institusi: Universitas Hasanuddin
Kab/Kota: Jati, Palopo, Pulau Lae-Lae
Tokoh Terkait
Abdul Hayat Gani
Sekda Sulsel Ajak Masyarakat Implementasikan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Rakyatku.com Jenis Media: News
Deklarasi Penertiban Penggunaan Bahasa Negara di Aula Prof. Mattulada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin (Unhas), Kota Makassar, Jumat (28/10/2022).
"Mari kita sama-sama menggunakan bahasa yang baik dan benar yang merupakan bahasa kebanggaan kita, bahasa jati diri kita dan merupakan bahasa pemersatu kita," kata Abdul Hayat Gani.
RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Abdul Hayat Gani, mengajak seluruh masyarakat untuk dapat menggunakan bahasa nasional, bahasa Indonesia, dengan baik dan benar.
Itu disampaikan Abdul Hayat usai menyampaikan Deklarasi Penertiban Penggunaan Bahasa Negara yang digelar di Aula Prof. Mattulada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin (Unhas), Kota Makassar, Jumat (28/10/2022).
"Mari kita sama-sama menggunakan bahasa yang baik dan benar yang merupakan bahasa kebanggaan kita, bahasa jati diri kita dan merupakan bahasa pemersatu kita," kata Abdul Hayat.
Baca Juga : Jembatan Rampoang Palopo Sudah Bisa Diakses
Menurutnya, bulan ini sebagai bulan bahasa dan Hari Sumpah Pemuda menjadi momentum yang tepat untuk memberikan publikasi dan pendampingan kepada masyarakat dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Ia pun berharap agar deklarasi ini tidak hanya seremonial belaka, tetapi juga menjadi komitmen dan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, penggunaan bahasa Indonesia menjadi bahasa kebanggaan bagi para generasi penerus bangsa ke depannya.
"Saya pun juga kalau ada surat berbahasa Inggris saya minta untuk dibuat dalam bahasa Indonesia saja. Kita harus bangga dengan bahasa Indonesia," ucapnya.
Baca Juga : Momentum Hari Sumpah Pemuda, Gubernur Sulsel Ajak Tingkatkan Kualitas Diri
Hal yang sama disampaikan Senat Fakultas Ilmu Budaya Unhas, Prof. Darwis. Menurutnya, menjadi tantangan dalam penggunaan bahasa Indonesia saat ini adalah masyarakat terkesan lebih memodernkan bahasa Inggris dibandingkan bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Itu dibuktikan, kata Prof. Darwis, salah satunya melalui penamaan sejumlah bangunan dan hotel dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa modern demi kepentingan promosi dalam dunia usaha. Ini pun dianggap Prof. Darwis menjadikan masyarakat Indonesia tidak menjunjung bahasa persatuan.
"Masalah yang dihadapi negara Indonesia adalah masih ada kesan kita belum menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia. Kita masih merasa menjinjingnya. Kita lihat beberapa gedung modern, hotel modern, kita tergoda menamakan gedung modern itu dengan bahasa Inggris," jelasnya.
Baca Juga : Puluhan Tahun Redup Pulau Lae-lae Akhirnya Teraliri Listrik 24 Jam
Prof. Darwis menuturkan, kondisi ini menjadi tantangan bagi bangsa dalam mengedepankan bahasa Indonesia menjadi bahasa modern, sementara tuntutan dalam dunia usaha, bahasa Inggris juga menjadi penting dalam promosi produk-produk usaha.
Sentimen: positif (99.2%)