Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyalurkan sebagian dari total 5 juta dosis vaksin Covid-19 produksi Pfizer, yang merupakan hibah Covax, ke 25 provinsi. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi stok di daerah juga akselerasi vaksinasi.

"Ini merupakan upaya kita untuk mempercepat penyuntikan vaksin dosis lengkap sampai booster," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu, Sabtu (29/10).

Jumlah vaksin yang disalurkan ke provinsi dan kabupaten/kota mencapai lebih dari 2,5 juta dosis. Sementara itu, sisanya menjadi cadangan menyangga (buffer stock) pusat.

"Alokasi kami berikan sesuai dengan permintaan dari daerah," imbuh dia, melansir situs web Kemenkes. Pengalokasian ini sesuai Surat Edaran (SE) Dirjen P2P Nomor SR.02.06/C/5115/2022 tanggal 24 Oktober 2022.

Maxi berharap vaksin segera dimanfaatkan sebelum masa penyimpanan (shelf life) berakhir pada Februari 2023. Kemudian, menerapkan prinsip penyimpanan early expired first out (EEFO) dan first in first out (FIFO).

Per medio Januari 2022, setidaknya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menyetujui 6 jenis vaksin sebagai dosis penguat (booster), salah satunya Pfizer. Itu menjadi salah satu pertimbangan pemanfaatan vaksin yang diproduksi di Amerika Serikat (AS) ini.

Selain itu, vaksin Pfizer dibuat dengan platform mRNA dan diberikan sebanyak 2 dosis (masing-masing 0,3 ml) secara intramuscular dengan interval 21 hari. Vaksin ini dapat diberikan pada masyarakat berusia 12 tahun ke atas.

Selanjutnya, vaksin Pfizer dapat disimpan dengan manajamen suhu penyimpanan -70°C dalam cold chain ultra low temperature (ULT) untuk mendukung shelf life vaksin selama 6 bulan, -20°C dalam freezer (shelf life 2 minggu), dan 2-8 °C dalam vaccine refrigerator (shelf life 30 hari).