Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: UNAIR, FRI, Universitas Airlangga
Kab/Kota: Surabaya
Kasus: stunting
Tokoh Terkait
Muhadjir Ajak Kampus Bantu Pemerintah Hadapi Krisis Global
RM.id Jenis Media: Nasional
RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menghadiri Temu Tahunan Ke-24 Forum Rektor Indonesia 2022, di Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu (29/10).
Dalam pidatonya, Muhadjir menyampaikan, bahwa Indonesia saat ini tengah menghadapi ancaman krisis global, seperti masalah perubahan iklim akibat pemanasan global, krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan.
Selain ancaman krisis global lanjut Muhajir ada beberapa krisis pembangunan manusia yang harus dituntaskan bangsa Indonesia, yaitu masalah ketenagakerjaan, relevansi pendidikan, stunting dan kemiskinan ekstrem.
Karenanya, dalam pidatonya di hadapan sekitar 500 rektor yang hadir langsung dan sekitar 100 rektor luring dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia, Menko PMK meminta agar kampus, khususnya para rektor turut serta membantu Pemerintah dalam mengkaji dan memberikan saran dan masukkan kebijakan terhadap masalah-masalah tersebut.
"Tidak mungkin Pemerintah lakukan sendirian tanpa dukungan dari semua pihak khususnya para rektor yang hadir di sini. Karena itu, saya secara khusus datang ke sini untuk bersilaturahmi dan memastikan kebijakan telah ditangani dan tersambungkan dengan para rektor," ungkap Muhadjir.
Muhadjir menyampaikan, amanat terkait masalah krisis pembangunan manusia untuk para rektor. Pertama soal ketenagakerjaan dan relevansi pendidikan dengan dunia kerja,
Berita Terkait : Ini Suara Anak Empat Benua Untuk G20, Prioritaskan Aksi Nyata Krisis Iklim & Kemiskinan
Muhadjir meminta supaya kampus berperan dalam merespons Perpres Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
"Di mana para rektor yang paling bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Perpres dapat terlaksana dan berhasil," ujarnya.
Selanjutnya, terkait masalah stunting, Muhadjir menegaskan, bahwa Presiden menargetkan, stunting turun menjadi 14 persen pada 2024.
Karenanya, dia meminta kampus turut berperan serta dalam mengentaskan stunting melalui jalur pendidikan, riset, atau program pengabdian kampus kepada masyarakat.
Kemudian, terkait kemiskinan ekstrem, Menko PMK juga meminta peranan kampus untuk membantu Pemerintah mengintervensi pemberdayaan masyarakat supaya target kemiskinan ekstrem 0 persen pada tahun 2030 dapat terpenuhi.
Dia mengatakan, kampus dapat berperan dalam menguatkan instrumen kebijakan dan intervensi langsung pada masyarakat.
Berita Terkait : Moeldoko Jempolin Ketahanan UMKM Hadapi Krisis
"Jadi harus kerja keras dalam waktu singkat ini agar perintah Presiden bisa terpenuhi," ucapnya.
Kemudian, terkait ancaman krisis global, Muhadjir juga meminta agar para rektor dan kampus bisa berkontribusi dalam pemikiran dan juga program pengabdian masyarakat. Terutama, menurut Muhadjir, krisis global yang harus diwanti-wanti adalah krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan.
Tanam 2 Juta Pohon
Lebih jauh Muhadjir mengatakan bahwa perang antara Rusia dan Ukraina sangat berpengaruh besar pada kondisi global, utamanya ancaman krisis pangan dan energi.
Kendati begitu, ia menyebut, Indonesia termasuk beruntung karena adanya perang saudara itu tidak terlalu memengaruhi kondisi stabilitas nasional. Namun, dia tetap meminta agar kampus menyiapkan ide dan gagasan untuk menghadapi skenario terburuk.
Misalnya, dalam menghadapi krisis pangan, kampus harus memberikan ide-ide supaya ketahanan pangan tetap terjaga.
Berita Terkait : Jaga Daya Beli Masyarakat, Kunci Lolos Dari Hantaman Krisis Global
Menurut Muhadjir, saat ini Indonesia masih bergantung pada bahan pangan beras. Karenanya, Ia meminta agar kampus memiliki ide dengan pendekatan ekosistem untuk memanfaatkan diversifikasi pangan dan kekhasan pangan yang ada di tiap daerah.
"Sudah waktunya kampus memelopori menggali kembali me-restart kembali bahan pangan yang kita abaikan sebelum kita terpuruk ke dalam krisis pangan seperti yang dialami negara-negara yang berada di tebing kemuramannya," ucapnya.
Turut hadir Ketua Forum Rektor Indonesia Tahun 2021-2022 Panut Mulyono, dan Ketua Penyelenggara Kegiatan FRI 2022 sekaligus Rektor Universitas Airlangga, Mohammad Nasih dan perwakilan rektor menanam pohon sebagai wujud dari gerakan penanaman 10 juta pohon sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental. FRI berkomitmen kontribusi 2 juta pohon. ■
Sentimen: negatif (100%)