tirto.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan telah menyediakan obat penawar atau antidotum bagi anak penderita gangguan ginjal akut. Namun demikian obat penawar tersebut baru bisa diakses pada dua fasilitas kesehatan.

"Antidotum diberikan dari Kementerian Kesehatan ke fasilitas-fasilitas kesehatan sesuai kebutuhan," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti dikutip dari Antara, Sabtu (29/10/2022).

Menurut dia, rumah sakit yang merawat pasien gangguan ginjal akut progresif atipikal dapat mengajukan langsung kepada Kementerian Kesehatan.

Saat ini, lanjut dia, fasilitas kesehatan di Jakarta yang menjadi rujukan perawatan gangguan ginjal akut hanya ada dua, yakni Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita.

Kedua faskes itu merupakan rumah sakit vertikal dari Kementerian Kesehatan.

Saat ini, Dinkes DKI menyiapkan rumah sakit daerah tipe A dan B di DKI di antaranya RSUD Tarakan, Pasar Minggu, Pasar Rebo, dan Koja sebagai rumah sakit rujukan.

Namun, sebelum menjadi rujukan, pihaknya mengirim tenaga kesehatan ke RSCM untuk memberikan pendampingan melakukan perawatan sekaligus belajar.

Selain itu, kata dia, upaya tersebut juga dilakukan untuk menyiasati jumlah tenaga ahli dokter anak ahli ginjal atau nefrologi di Jakarta yang jumlahnya baru tiga orang.

Sejak Januari hingga 27 Oktober 2022, total ada 135 kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal pada anak.

Dari jumlah itu, sebanyak 63 pasien meninggal dunia, sedangkan sebanyak 46 pasien sembuh.

Para pasien itu tidak hanya dari Jakarta tapi juga berasal dari provinsi lain di antaranya Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Riau.