Sentimen
Positif (100%)
29 Okt 2022 : 14.45

Syukur Jokowi Tak Takut RI 'Dikeroyok' di WTO, Ini Hasilnya

29 Okt 2022 : 14.45 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Syukur Jokowi Tak Takut RI 'Dikeroyok' di WTO, Ini Hasilnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, Indonesia tak gentar meski harus berhadapan dengan protes lewat mekanisme organisasi perdagangan dunia, World Trade Organization (WTO).

Hal itu, ujarnya, terkonfirmasi lewat data realisasi investasi hingga saat ini, yang didominasi sektor industri. Bahlil mengungkapkan hal itu disampaikan saat menjabarkan capaian realisasi investasi di Tanah Air hingga September 2022.

"Sektornya, pertama itu Rp44 triliun, industri logam dasar barang logam bukan mesin dan peralatannya, nomor satu. Kedua transportasi, gudang, dan telekomunikasi (Rp32,5 triliun), ketiga kawasan industri, perumahan, dan perkantoran (Rp28,9 triliun), keempat pertambangan (Rp28,3 triliun), kelima air dan gas (Rp27,3 triliun)," kata Bahlil, Senin (24/10/2022).

-

-

"Di sini konsisten sekali, realisasi investasi ini kita tidak fokus lagi semata-mata pada sektor jasa. Tapi, kita sudah membangun industri hilirisasi," tambahnya.

Dia pun memaparkan serangkaian data yang membuktikan hilirisasi industri di Indonesia.

"Di industri logam, ini sebenarnya mesin-mesin ini. Orang bangun pabrik di sini. Kemudian pertambangan. Ada 2 variable penting bahwa terjadi hilirisasi di sumber daya alam, khususnya pertambangan yang masif sekarang kita lakukan," kata Bahlil.

"Ini sejalan dengan arah kebijakan pemerintah tentang hilirisasi. Meski pun kita di bawah ke WTO, kita nggak pernah gentar," tegas Bahlil.

Apalagi, dia menambahkan, realisasi investasi terbesar ketiga terjadi di sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi. Sektor ini menunjang hilirisasi. Kemudian kawasan industri juga termasuk mendukung. Lalu disusul gas dan listrik, pasti akan ikut ketika terjadi pembangunan industri yang masif.

"Data ini semakin membangun optimisme saya ke depan bagi pembangunan ekonomi nasional," kata Bahlil.

Sepanjang Januari-September 2022, lima sektor dengan realisasi investasi tertinggi adalah industri dasar bukan mesin bukan logam, kedua transportasi, lalu pertambangan, keempat perumahan, kelima gas dan listrik.

"Ini punya korelasi yang tinggi sekali dengan kebijakan pemerintah membangun hilirisasi dan industri," kata Bahlil.

Gugatan WTO

Sebelumnya, kabar Indonesia 'dikeroyok' di WTO sempat bikin heboh. Pasalnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, Indonesia bisa saja kalah di WTO karena kebijakan larangan ekspor nikel atau sumber daya alam.

Di mana, Indonesia saat ini tengah menghadapi tuntutan protes dari Uni Eropa dan sejumlah negara.

Berawal dari pelarangan ekspor bijih nikel oleh Jokowi sejak 1 Januari 2020. Yang ditetapkan melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2019.

Mengutip situs resmi WTO, Uni Eropa mengajukan ke WTO diajukan pada 22 November 2022. Disebutkan, Uni Eropa mengklaim bahwa pembatasan ekspor bahan mentah tertentu, termasuk yang memerlukan persyaratan pemrosesan dalam negeri, kewajiban pemasaran dalam negeri, dan persyaratan perizinan ekspor, tidak sesuai dengan Pasal XI:1 GATT 1994.

Indonesia juga dituding memberikan subsidi yang dilarang atau tidak sesuai dengan Pasal 3.1(b) Perjanjian SCM.

Dalam kasus ini, Indonesia tidak hanya akan menghadapi keberatan dari Uni Eropa. Tapi juga negara lain, yaitu: Brasil, Kanada, China, Jepang, Korea, India, Rusia, Arab Saudi, Singapura, Turki, Ukraina, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat.

Foto: Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia Memberikan Keterangan Pers Mengenai Realisasi Investasi PMA & PMDN Triwulan III (Juli-September) Tahun 2022, Senin (24/20/2022). (Tangkapan Layar via Youtube BKPM)

"Nggak perlu takut setop ekspor nikel. Dibawa ke WTO nggak apa-apa. Dan keliatannya kita juga kalah di WTO. Nggak apa-apa, tapi barangnya sudah jadi dulu, industrinya sudah jadi. Nggak apa-apa, kenapa kita harus takut? Kalau dibawa ke WTO kalah. Kalah nggak apa-apa, syukur bisa menang," kata Jokowi di Jakarta, Rabu (7/9/2022).

"Tapi kalah pun nggak apa-apa, industrinya sudah jadi dulu. Nanti juga sama. Ini memperbaiki tata kelola dan nilai tambah ada di dalam negeri," kata Jokowi.

Penetrasi Luar Jawa

Bahlil memaparkan, realisasi investasi kuartal-III tahun 2022 tercatat mencapai Rp 307,8 triliun, tumbuh 1,9% secara bulanan dan 42,1% secara tahunan.

Sepanjang Januari-September 2022, realisasi investasi tercatat mencapai 74,4% dari target Rp1.200 triliun yaitu Rp892,4 triliun. Naik 35,3% secara tahunan.

Untuk penetrasi, di kuartal-III tahun 2022, investasi di pulau Jawa kini porsinya sebesar 46% atau Rp141,5 triliun, sedangkan di luar pulau Jawa mencapai Rp166,3 triliun atau 54%. Pertumbuhan investasi di luar Jawa mencapai 47,9% secara tahunan dan di Jawa 35,8% secara.

Sepanjang Januari-September 2022, penetrasi realisasi investasi di pulau Jawa adalah Rp420,3 triliun atau 47,1% dari total nasional. Sedangkan di luar pulau Jawa mencapai Rp472,1 triliun atau 52,9%. Investasi di pulau Jawa naik 31,9%, sedangkan luar Jawa melonjak 38,6%.

"Alhamdulilah sekarang pertumbuhan ekonomi nasional kita dulu dari Jawa itu 60%, sekarang di bawah 60%. Ini terjadi karena penetrasi ke luar Jawa. Ini keberhasilan pak Jokowi-JK membangun infrastruktur yang masif di periode pertama, ini pintu masuknya," pungkas Bahlil.


[-]

-

Ini Lho Salah Satu Peran Hilirisasi Buat Cetak Lapangan Kerja
(dce/dce)

Sentimen: positif (100%)