Solo, Gatra.com– Setelah menerima sanksi dari DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Jakarta, Rudy pulang ke kediamannya di Pucang Sawit, Jebres, Solo, Kamis (27/10). Kepulangan Rudy disambut kader DPC PDIP Kota Solo dengan penuh semangat. 

Setibanya di rumah, Rudy disambut dengan yel-yel dari para kader dan simpatisan partai berlambang moncong putih ini. Ia disambut oleh ratusan kader PDIP yang sudah menunggu di kediamannya. Para pengurus dan kader DPC PDIP Kota Solo itu sedang rapat untuk persiapan peringatan Hari Sumpah Pemuda esok hari.

Rudy ke Jakarta memenuhi undangan PDIP untuk memberikan klarifikasi atas dukungannya pada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres. Undangan ini berujung pada pemberian sanksi teguran keras dan terakhir untuk Rudy.

Massa yang menyambut Rudy berkumpul sejak sore. Mereka menunggu sembari menyanyikan yel-yel sebagai bentuk dukungan pada Ketua DPC Kota Solo selama 20 tahun terakhir ini.

"Tetap bersama Pak Rudy...

Pak Rudy bersama kita..

Tetap kumpul ben ora ucul..

Pak Rudy bersama kita..

Tetap setia Megawati..

Tetap patuh Megawati..

Kita bersama Pak Rudy...

Pak Rudy bersama kita..."

Setibanya di kediamannya sekitar pukul 17.30 WIB, Rudy langsung disambut haru oleh para kader. Mereka memberikan dukungan penuh pada mantan Wali Kota Solo tersebut.

”Ini spontan saja. Bentuk dukungan kami atas kecintaan kami pada Pak Rudy. Bahkan ada teman-teman yang bikin kaos,” kata Wakil Ketua DPC PDIP Kota Solo YF Sukasno.

Namun dia menegaskan bahwa kader PDIP kota Solo selalu patuh dan tegak lurus dengan instruksi dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. ”Bagaimanapun Pak Rudy tetap PDI Perjuangan,” katanya.

Rudy mengungkapkan banyak dukungan yang didapat dirinya dari para kader. Ia pun menerima sanksi DPP ini dengan lapang dada. ”Ya terserahlah mau disebut apa saja. Yang penting saya tetap PDI Perjuangan,” katanya.