tirto.id - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, memamerkan capaian misi dagang pertama dilakukan saat melakukan lawatan ke India beberapa waktu lalu. Dalam sehari, Zulhas sapaan akrabnya, mampu membukukan potensi dagang untuk ekspor mencapai 3 miliar dolar AS.

"Saya membawa misi dagang, satu hari saya kontrak hampir 3 miliar dolar AS, satu hari dengan 20 perusahaan di India," katanya dalam Konferensi Maju Digital (KMD), di The Kasablanka Hall, Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (27/10/2022).

Dia menuturkan, capaian ini tidak terlepas dari jumlah populasi ada di India mencapai 1 miliar lebih. Banyaknya populasi tersebut menjadi peluang bagi Indonesia untuk masuk merebut pasar ekspor.

"Jadi saya akan balik lagi akhir November untuk melakukan misi dagang kedua mungkin lama tiga hari, saya bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia," ujarnya.

India sendiri merupakan tujuan ekspor CPO kedua terbesar setelah Cina, dengan nilai ekspor 2021 mencapai 3,4 miliar dolar AS atau Rp50,49 triliun. Angka ini mencakup 25 persen dari total ekspor Indonesia ke India.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Kementerian Perdagangan, total perdagangan Indonesia dan India pada Januari-Juni 2022 mencapai 16,67 miliar dolar AS atau Rp 247,57 triliun.

Total ekspor nonmigas Indonesia ke India pada periode tersebut mencapai 15,3 miliar dolar AS atau Rp 227,36 triliun. Meningkat 75 persen, dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya, yang hanya 8,7 miliar dolar AS atau Rp 129,29 triliun.

Pada 2021, nilai perdagangan Indonesia dan India mencapai 19,8 miliar dolar AS. Dengan surplus bagi Indonesia sebesar 6,3 miliar dolar AS atau Rp 294,24 triliun. Ekspor nonmigas Indonesia ke India pada 2021, tercatat sebesar 13,11 miliar dolar AS atau Rp 194,82 triliun.