Sentimen
Negatif (96%)
27 Okt 2022 : 07.40
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Institusi: Paspampres

Kab/Kota: Koja

Kasus: Teroris, teror

Densus 88 Periksa Medsos Wanita Bawa Pistol Terobos Istana: Terhubung Akun HTI & NII

27 Okt 2022 : 07.40 Views 1

Merdeka.com Merdeka.com Jenis Media: Nasional

Densus 88 Periksa Medsos Wanita Bawa Pistol Terobos Istana: Terhubung Akun HTI & NII
Wanita Bawa Senjata di Depan Istana. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Densus 88 Antiteror Polri menyebut Siti Elina, perempuan yang menodong anggota Paspampres dengan pistol dan mencoba menerobos Istana Kepresidenan memiliki keterkaitan dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) hingga Negara Islam Indonesia (NII). Hal itu diketahui setelah Densus 88 Antiteror Polri melakukan penyelidikan sementara lewat akun media sosial Siti Elina.

"Dari hasil pemeriksaan sementara dan analisis Densus 88, ditemukan memang yang bersangkutan terhubung secara media sosial kepada beberapa akun yang kita indikasikan akun eks HTI maupun NII atau Negara Islam Indonesia," kata Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (26/10).

Namun keterlibatan Siti Elina dengan kelompok teroris masih didalami penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Densus 88. Termasuk motif pelaku mendatangi Istana Kepresidenan.

"Masih mencoba mendalami jaringan-jaringan network yang ada dan mendalami motif maksud kedatangan yang bersangkutan," ujar dia.

2 dari 3 halaman

Tersangka

Polda Metro Jaya telah menetapkan Siti Elina alias SE sebagai tersangka karena mencoba menerobos Istana Negara, Jakarta Pusat. Wanita tersebut juga diketahui membawa dan menodongkan pistol ke arah paspampres.

"Sudah tersangka ya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (26/10).

Zulpan mengatakan senjata api yang dibawa Siti ilegal. Senjata itu dikeluarkan dalam tas ransel berwarna hitam berjenis FN.

"Kemudian tersangka mencoba menerobos area steril ring 1 negara dengan menodongkan senjata ke anggota paspampres," ujar Zulpan.

"Dengan kesigapan ini berhasil mengamankan senjata dan juga mengamankan saudara Siti Elina dan menyerahkan ke petugas polisi lalu lintas yang sedang mengatur lalin," katanya.

Polisi menjerat Siti dengan pasal tindak pidana umum yang dikonstruksikan memakai UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang penguasaan senjata api ilegal, dengan Pasal 335 KUHP.

3 dari 3 halaman

Penelusuran BNPT

Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) R Ahmad Nurwakhid mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan aparat keamanan untuk menghimpun data lengkap wanita tersebut. Termasuk kaitannya dengan jaringan terorisme.

"Kami BNPT sesuai tugas pokok dan fungsinya sedang melakukan koordinasi intensif dengan aparat penegak hukum, untuk memastikan apakah pelaku bagian dari jaringan terorisme atau pelaku tunggal (lone wolf)," kata Nurwakhid kepada wartawan, Rabu (26/10).

Ia menjelaskan hasil penelusuran sementara BNPT terhadap profil SE. Ternyata wanita itu memiliki pemahaman radikal. Dia juga merupakan pendukung salah satu ormas HTI, yang telah dibubarkan pemerintah.

Tak hanya itu, Nurwkahid menyebut, wanita tersebut sering memposting propaganda khilafah melalui akun media sosialnya. "Pendalaman terhadap profil dan motif pelaku terus dilakukan untuk mendapatkan informasi yang akurat adanya keterkaitan dengan aktor-aktor yang lain," jelasnya.

Dia mengungkapkan, aksi teror yang melibatkan perempuan di Indonesia bukan peristiwa baru. Menurutnya, peristiwa ini mengingatkan pada ancaman bom di Istana yang terlebih dahulu digagalkan oleh aparat penegak hukum pada tahun 2016 silam.

"Salah satu calon pengantin yang ingin melakukan aksi di istana terlebih dahulu diamankan oleh Densus 88 yang juga pelakunya adalah perempuan, Dian Yuli Novi dan ada juga Zazkia Aini yang melakukan penyerangan ke Mabes Polri pada tahun 2021," ungkapnya.

Nurwakhid menegaskan, BNPT memang telah mewaspadai tingkat kerentanan perempuan untuk direkrut dan dijadikan pengantin oleh kelompok teroris. Dalam jaringan teroris, perempuan tidak lagi menjadi aktor pendukung dan simpatisan, tetapi sudah diposisikan sebagai pelaku atau martir.

"Pemanfaatan perempuan dalam aksi terorisme memang trend baru khususnya yang dilakukan ISIS baik dilakukan dengan jaringan atau lone wolf yang tidak terikat komando dan jaringan," ucapnya.

Oleh karena itu, BNPT telah berupaya meminimalisir keterpaparan perempuan dalam jaringan dan aksi terorisme dengan cara melibatkan perempuan sebagai agen perdamaian. Perempuan harus diberikan pencerahan karena sebagai salah satu sasaran potensial dari jaringan terorisme. [gil]

Baca juga:
Siti Elina Wanita Penerobos Istana Negara Ditetapkan jadi Tersangka
Siti Elina Todong Pistol & Coba Terobos Istana Karena Ingin Bertemu Presiden Jokowi
CEK FAKTA: Identitas Miliki Warga Lampung Bukan Wanita Todong Pistol ke Paspampres
Polisi Usut Dugaan Wanita Bawa Senjata Coba Terobos Istana Terafiliasi Kelompok Teror
Aksi Sigap Paspampres Rebut Pistol saat Ditodong Wanita Coba Terobos Istana
Ini Identitas Wanita Todongkan Pistol ke Paspampres Depan Istana Negara
Menelusuri Jejak Perempuan Penerobos Istana Negara Tenteng Pistol di Koja

Sentimen: negatif (96.8%)