Sentimen
Negatif (100%)
28 Okt 2022 : 10.54
Informasi Tambahan

Institusi: UGM

Kab/Kota: bandung, Semarang, Yogyakarta

Kasus: mayat, covid-19, pembunuhan, pencurian, korupsi

Update Kasus PNS Saksi Kasus Korupsi di Semarang Dibakar: Pelaku Masih Misteri, Penjaga Pantai Dicurigai

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

28 Okt 2022 : 10.54
Update Kasus PNS Saksi Kasus Korupsi di Semarang Dibakar: Pelaku Masih Misteri, Penjaga Pantai Dicurigai

PIKIRAN RAKYAT - Masih segar dalam ingatan bagaimana seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Semarang, Jawa Tengah, ditemukan tewas terbakar.

Saksi kasus pencurian uang rakyat tersebut ditemukan tak bernyawa dalam kondisi terbakar dan dimutilasi.

Jasad yang ditemukan bersama sepeda motornya itu belakangan diketahui merupakan PNS Bapenda Kota Semarang yang sebelumnya sempat hilang, Paulus Iwan Boedi Prasetijo.

Paulus Iwan Budi Prasetyo dilaporkan hilang sejak 24 Agustus 2022 lalu, tepatnya sehari sebelum dirinya diperiksa sebagai saksi sebuah kasus pencurian uang rakyat di Pemkot Semarang yang ditangani Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah.

Kemudian pada 8 September 2022, Polisi menemukan sesosok mayat tanpa kepala yang hangus terbakar di kawasan pantai Marina Semarang.

Dari hasil olah TKP, ditemukan name tag bertuliskan nama "Iwan Budi" dan plat nomor H-9799-RA yang identik dengan sepeda motor yang dipakai korban.

Setelah melakukan penyelidikan, Polisi menilai misteri kematian Paulus Iwan Boedi Prasetijo akan segera terungkap.

Baca Juga: Jokowi Tetapkan 11 Cadangan Pangan Pemerintah dalam Perpres Terbaru, dari Beras hingga Cabai

Akan tetapi, sampai saat ini pelaku pembunuhan saksi pencurian uang rakyat tersebut masih menjadi misteri dan tak diketahui sosoknya.

Berikut, Pikiran-Rakyat.com rangkum dari berbagai sumber, perkembangan terkait kasus pembunuhan dan pembakaran PNS di Semarang:

1. Pelaku Mulai Mengerucut

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengungkapkan bahwa pihak kepolisian telah mengantongi identitas pelaku pembunuhan.

"Sudah mengerucut pada pelaku," ucapnya, Sabtu, 17 September 2022 lalu.

Sebelum dijemput oleh tim gabungan Polrestabes Semarang dan Polda Jawa Tengah, Irwan Anwar pun mengimbau kepada pelaku untuk segera menyerahkan diri.

"Cepat atau lambat, pasti pelaku akan tertangkap jika tidak menyerahkan diri," ujarnya.

 

2. Motif Pelaku

Ketika disinggung soal motif, Irwan Anwar menyebut pihaknya belum bisa memastikan penyebab dibalik pembunuhan sadis tersebut.

"Maka pada kesempatan ini saya meminta para pelaku dengan baik-baik menyerahkan diri," tuturnya.

Meski begitu, terdapat sejumlah premis yang sedang didalami oleh polisi, selain dugaan kasus pencurian uang rakyat yang beredar di kalangan masyarakat.

Irwan Anwar menyatakan penyelidikan untuk menemukan pelaku pembunuhan berdasarkan dugaan pencurian uang rakyat, asmara, hutang piutang, dan persoalan keluarga.

"Penyelidikan kami lakukan berdasarkan premis tersebut," ucapnya.

Baca Juga: Bisa Hasilkan Jutaan Rupiah Hanya Bermodal Ember dan Kepedulian Lingkungan, Cerita dari Maleer Bandung

3. Puluhan Saksi Diperiksa

Polrestabes Semarang telah memintai keterangan dari 23 orang saksi yang terdiri dari keluarga, rekan kerja, dan saksi di lokasi kejadian.

"Kematiannya tujuh hari sampai 14 hari kala itu (setelah ditemukan, red)," ucap Irwan Anwar.

4. Prajurit TNI Diperiksa

Kasus pembunuhan sadis seorang pegawai negeri sipil (PNS) Semarang masuk babak baru setelah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengungkap ada tiga anggotanya yang sedang diperiksa terkait dengan kasus yang menewaskan Iwan Budi Prasetyo tersebut.

"Kami memeriksa tiga (anggota TNI) sejauh ini. Dari polisi militer. Saya agak lupa (inisialnya) tetapi memang kebetulan tiga orang," katanya di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Rabu, 12 Oktober 2022 lalu.

Andika Perkasa menjelaskan bahwa pemeriksaan terhadap tiga anggota TNI tersebut berdasarkan informasi dari penyidikan Polda Jawa Tengah, tepatnya sejak 2 hari setelah penemuan mayat ASN tersebut.

Meski begitu, dia masih belum bisa memastikan apakah ketiga anggotanya terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut atau tidak.

Apalagi, ketiga prajurit itu diperiksa sebagai saksi, bukan tersangka.

"Kami belum menyimpulkan ke situ. Kami sebut persons of interest atau mereka-mereka yang kami ingin dalami. Belum kami tingkatkan sebagai tersangka, masih penyelidikan dan statusnya masih sebagai saksi," tutur Andika Perkasa.

5. Upaya Penyangkalan

Andika Perkasa mengakui pemeriksaan terhadap tiga anggotanya terkait kasus pembunuhan PNS saksi pencurian uang rakyat di Semarang tidak mudah.

Terlebih, karena ada upaya penyangkalan oleh tiga prajurit terkait dengan dugaan keterlibatan dalam kasus itu.

"Kami sekarang sedang melakukan proses terus. Memang tidak semudah itu karena ada saja denial (penyangkalan) atau jawaban-jawaban yang kemudian membuat seolah-olah tidak terlibat," kata Andika Perkasa.

"Akan tetapi, kami tidak begitu saja menyerah karena kami yakin Polda juga punya bukti-bukti awal yang cukup pokoknya kami terus mengawal," ucapnya menambahkan.

Menurut Andika Perkasa, alibi tiga anggota TNI tersebut terkait kasus pembunuhan PNS Semarang disebut cukup kuat.

Dia pun un berharap bisa memperoleh informasi tambahan dari masyarakat.

Baca Juga: Studi Baru Ungkap Risiko Pembekuan Darah Langka Setelah Dapat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

6. Penjaga Pantai Dicurigai

Polisi mencurigai penjaga Pantai Marina, Semarang, Jawa Tengah, terlibat dalam pembunuhan PNS saksi kasus dugaan pencurian uang rakyat yang tewas dibakar hingga hangus.

Penjaga pantai bernama Agung Portal itu dicurigai lantaran kerap memberikan kesaksian yang berubah-ubah.

Pada saat pemeriksaan awal di Polrestabes Semarang pada 24 Agustus 2022, Agung Portal mengakui bertemu dan berinteraksi dengan tiga orang, yakni HRD, dan dua orang yang diduga personel Polisi Militer, yakni AG dan AR.

"Namun, saat diperiksa Tim Pomdam pada 21 September, si Agung Portal ini disebut tidak mengenal ketiga orang," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar, Senin, 17 Oktober 2022.

"Sekarang diperiksa lagi, malah menjawabnya lupa dan tidak tahu. Rekan-rekan penyidik kan akhirnya jadi curigai," ucapnya menambahkan.

Agung Portal merupakan orang yang paling tahu siapa saja orang yang akan masuk ke kawasan Marina, baik pemancing maupun pekerja.

Oleh karena itu, polisi meminta keterangannya sebagai saksi.

Agung bisa saja turut ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan PNS saksi kasus pencurian uang rakyat yang dibunuh di Marina.

Hal itu bisa dilakukan polisi apabila proses hukum menemukan unsur pidana yang melibatkan penjaga pantai tersebut.

7. Polisi Militer AG dan AR Diperiksa

Komandan Polisi Militer Kodam IV Diponegoro Kolonel CPM Rinoso Budi mengaku telah memeriksa dua personil Polisi Militer, AG dan AR, terkait kasus pembunuhan Iwan Budi.

Akan tetapi dari hasil penyelidikan, Pomdam tidak mendapati bukti kuat keterlibatan keduanya dalam kasus tersebut.

"Jadi kalau dari hasil pemeriksaan kami, tidak cukup kuat dan bukti keduanya terlibat dalam kasus ini. Apa yang sudah kami lakukan inilah hasilnya dan pastinya kurang sempurna karena ada keterbatasan kami dalam hal IT," tutur Rinoso Budi.***

Sentimen: negatif (100%)