Sentimen
Negatif (96%)
28 Okt 2022 : 01.30
Informasi Tambahan

Hewan: buaya

Kab/Kota: Pejaten Timur, Menteng, Cikini, Kembangan, Rawa Buaya, Cipulir

Kasus: kebakaran

Tokoh Terkait

Antisipasi Fenomena La Nina, BPBD DKI Siapkan Mitigasi Ancaman Banjir

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Nasional

28 Okt 2022 : 01.30
Antisipasi Fenomena La Nina, BPBD DKI Siapkan Mitigasi Ancaman Banjir

JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) DKI Jakarta sigap menyiapkan langkah mitigasi menghadapi bencana banjir di Ibu Kota. Adapun upaya tersebut menyikapi musim hujan yang terjadi mulai akhir Oktober 2022 hingga Februari 2023 yang dikenal dengan fenomena La Nina.

Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, langkah mitigasi melibatkan berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta lintas sektor. Mulai dari Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan, BMKG dan sebagainya.

 BACA JUGA:Waspada, Bali Berpotensi Banjir Rob Tiga Hari ke Depan

Hal itu dikatakan Isnawa saat diskusi Balkoters bertajuk ‘Musim Hujan dan Keselamatan Warga’ di Novotel Cikini, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (27/10/2022).

Isnawa sedikit menjelaskan, Dinas SDA fokus dalam pembuatan waduk, situ, dan embung yang termasuk dalam program 942 sebagi tempat penampungan air hujan. Menurutnya, SDA juga melakukan pengerukan terhadap sungai, waduk, situ dan saluran air yang sudah eksisting saat ini.

“Petugas juga melakukan pengecekan dan perawatan pompa air, termasuk penyiapan pompa mobile untuk mempermudah penyedotan air jika terjadi bencana banjir atau genangan,” kata Isnawa.

 BACA JUGA:9 Wilayah Pesisir Berpotensi Banjir Rob, Ini Daftarnya

Isnawa menambahkan, untuk langkah mitigasi berikutnya adalah pendistribusian sarana dan prasarana penanggulangan banjir di sejumlah lokasi rawan bencana. Selain itu, BPBD DKI juga rutin mengkaji rencana kontingensi bencana banjir.

“Kami juga melakukan apel siaga untuk pengecekan kekuatan sumber daya, kemudian melakukan simulasi gabungan penanganan bencana banjir dan pemetaan terhadap sumber daya (instansi/lembaga),” ujarnya.

Baca Juga: Ini Cara Gadai BPKB Mobil di Inafina.com serta Syarat dan Ketentuannya

Isnawa membeberkan, sebanyak 25 kelurahan dari total 267 teridentifikasi rawan bencana terutama banjir. Adapun jumlah tersebut paling banyak berbatasan langsung dengan kali dan sungai dari kawasan hulu ke hilir.

"Adapun 25 kelurahan itu tersebar di berbagai wilayah kota administrasi di Provinsi DKI Jakarta. Seperti di Jakarta Barat di wilayah Rawa Buaya dan Kembangan, kemudian Jakarta Selatan di Kelurahan Cipeter, Pejaten Timur, Cipulir dan sebagainya. Sebenarnya itu paling banyak di wilayah-wilayah yang berada di bantaran kali, seperti di Kawasan Pondok Karya Kemang, itu kan banjir disebabkan oleh Kali Mampang dan sudah masuk dalam program Dinas SDA untuk melakukan optimalisasi (pengerukan) di sana,” pungkasnya.

Sentimen: negatif (96.2%)