Sentimen
Positif (98%)
28 Okt 2022 : 09.15
Informasi Tambahan

Agama: Islam, Katolik

Kab/Kota: Gunung, Manila

Kasus: HAM, korupsi

Partai Terkait
Tokoh Terkait

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara, Ada yang SDA-nya Terbatas tapi Sangat Makmur

28 Okt 2022 : 16.15 Views 1

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara, Ada yang SDA-nya Terbatas tapi Sangat Makmur

AKURAT.CO Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan di Benua Asia yang terdiri dari 11 negara. Namun, luas setiap negara berbeda-beda. Beberapa di antaranya termasuk sebagai negara terkecil di Asia Tenggara. Bahkan, ada yang ukurannya lebih kecil dari DKI Jakarta.

Dihimpun AKURAT.CO dari berbagai sumber, ini 5 negara terkecil di Asia Tenggara.

1. Singapura Nations Online

Dengan luas 733,1 kilometer persegi, negara terkecil di Asia Tenggara ini terdiri atas satu pulau utama, 63 pulau satelit dan pulau kecil, serta satu pulau terasing. Luas gabungannya pun bertambah 25 persen sejak kemerdekaan negara itu berkat proyek reklamasi lahan yang meluas.

baca juga:

Dengan ukurannya kecil, kepadatan penduduk Singapura merupakan yang tertinggi ketiga di dunia. Populasinya pun multikultural, sehingga Singapura memiliki 4 bahasa resmi, yaitu Inggris, Melayu, Mandarin, dan Tamil untuk menghormati identitas budaya kelompok etnis utama di sana. Namun, yang dipilih sebagai basantara adalah bahasa Inggris dipilih dan banyak layanan publik hanya tersedia dalam bahasa Inggris. Meski begitu, multirasialisme ini dituangkan dalam konstitusi dan terus membentuk kebiajakn nasional di bidang pendidikan, perumahan, dan politik.

Sebagai negara terkecil di Asia Tenggara, Singapura tentu memiliki keterbatasan sumber daya alam. Namun, negara ini cepat berkembang menjadi 'Macan Asia' berkat perdagangan internasional dan globalisasi ekonomi. Tetangga Indonesia ini mampu mengintegrasikan diri dalam ekonomi dunia melalui perdagangan bebas dengan meminimalkan bea perdagangan, bahkan tanpa tarif, industrialisasi berorientasi ekspor, dan akumulasi besar dari investasi asing langsung yang diterima, cadangan devisa, dan aset yang dimiliki oleh dana kekayaan negara.

Meski negaranya kecil, Singapura memiliki Pendapatan Domestik Bruto (PDB) per kapita tertinggi ke-2 di dunia. Negara terkecil di Asia Tenggara ini juga menjadi satu-satunya negara di Asia dengan peringkat kredit berdaulat AAA dari semua lembaga pemeringkat utama. Singapura juga ditempatkan sangat tinggi dalam indikator sosial utama: pendidikan, perawatan kesehatan, kualitas hidup, keselamatan pribadi, infrastruktur, dan perumahan. Tingkat kepemilikan rumah pun sebesar 88 persen.

Selain itu, angka harapan hidupnya menjadi salah satu yang terpanjang, koneksi internetnya menjadi salah satu yang tercepat, tingkat kematian bayi rendah, dan tingkat korupsinya juga salah satu yang terendah di dunia.

2. Brunei Darussalam Britannica

Sebagai negara terkecil di Asia Tenggara setelah Singapura, Brunei memiliki luas wilayah 5.765 kilometer persegi. Pada 2020, populasinya mencapai 460 ribu jiwa. Sekitar 100 ribu di antaranya tinggal di ibu kota sekaligus kota terbesarnya, Bandar Seri Begawan. Sistem pemerintahnya adalah monarki absolut yang diperintah seorang Sultan dengan gelar Yang di-Pertuan. Negara ini menerapkan kombinasi hukum umum Inggris dan hukum syariat, serta praktik umum Islam.

Pada puncak kejayaannya, Sultan Bolkiah (memerintah tahun 1485-1528) diklaim telah menguasai sebagian besar wilayah Kalimantan, termasuk Sarawak dan Sabah modern, serta Kepulauan Sulu di ujung timur laut Kalimantan dan pulau-pulau di ujung barat laut Kalimantan. Klaim ini juga menyatakan kalau mereka memegang kendali Seludong (Kerajaan Maynila, tempat ibu kota Filipina, Manila, sekarang berdiri). Namun, para cendekiawan Asia Tenggara yakin ini mengacu pada pemukiman Gunung Selurong di Indonesia.

Selama abad ke-19, kerajaan tersebut mulai menurun. Kesultanan pun menyerahkan Sarawak kepada James Brooke dan mengangkatnya sebagai Raja Putih, kemudian menyerahkan Sabah kepada British North Borneo Chartered Company. Pada 1888, Brunei menjadi protektorat Inggris.

Salah satu negara terkecil di Asia Tenggara ini merdeka pada 1 Januari 1984 di bawah kepemimpinan Sultan Hassanal Bolkiah. Dengan PDB yang meroket 56 persen pada 1999-2008, pertumbuhan ekonomi selama 1990an dan 2000an mengubah Brunei menjadi negara industri. Kekayaannya berkembang dari ladang minyak dan gas alam yang luas. Indeks Pembangunan Manusia pun tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Singapura. Negara terkecil kedua di Asia Tenggara ini juga digolongkan sebagai negara maju. Bahkan, menurut perkiraan IMA pada 2011, utang publik Brunei sebesar 0 persen dari PDB nasional.

3. Kamboja Hotels.com

Dengan luas 181.035 kilometer persegi, Kamboja berada di urutan ke-3 sebagai negara terkecil di Asia Tenggara. Populasinya lebih dari 17 juta jiwa. Buddha dijadikan sebagai agama resmi negara dan dituangkan dalam konstitusi. Lebih dari 97 persen populasinya pun memeluk agama Buddha. Sementara itu, kelompok minoritas Kamboja terdiri atas Vietnam, China, Cham, dan 30 suku pegunungan.

Ibu kota sekaligus kota terbesarnya adalah Phnom Penh. Kota ini juga menjadi pusat politik, ekonomi, dan budaya Kamboja. Sementara itu, sistem pemerintahannya adalah monarki konstitusional elektif dengan kepala negara seorang raja, yang saat ini dijabat Norodom Sihamoni, dan kepala pemerintahannya adalah perdana menteri, yang dijabat Hun Sen sejak 1985.

PBB menggolongkan Kamboja sebagai negara kurang berkembang. Pendapat per kapitanya masih rendah dibandingkan sebagian besar negara tetangganya. Meski begitu, pertumbuhan ekonomi Kamboja menjadi salah satu yang tercepat di Asia.

Ekonominya didominasi sektor pertanian, tetapi terjadi pertumbuhan yang kuat di sektor tekstil, konstruksi, garmen, dan pariwisata yang mengarah pada peningkatan investasi asing dan perdagangan internasional. Di sisi lain, pengamat asing menyoroti korupsi, kemiskinan, dan HAM sebagai masalah utama di negara terkecil ketiga di Asia Tenggara ini.

4. Timor Leste BBC

Timor Leste berada di urutan ke-4 sebagai negara terkecil di Asia Tenggara karena luasnya hanya 14.874 kilometer persegi. Negara ini awalnya adalah koloni Portugis hingga tahun 1975. Setelah itu, Timor Leste dianeksasi Indonesia.

Perlawanan untuk kemerdekaan pun terus berlanjut terhadap pemerintah Indonesia. Pada tahun 1999, negara terkecil ke-4 di Asia Tenggara ini menentukan nasibnya sendiri dengan disponsori PBB, sehingga Indonesia melepaskan kekuasaannya atas wilayah tersebut. Timor Leste akhirnya menjadi negara berdaulat pada 20 Mei 2002.

Negara ini masih relatif miskin. Ekonominya sangat bergantung pada sumber daya alam, terutama minyak dan bantuan asing.

Total populasinya lebih dari 1,1 juta jiwa dengan kebanyakan adalah kaum muda karena tingkat kesuburannya tinggi. Sementara itu, berkat pendidikan, angka melek huruf meningkat selama setengah abad terakhir, terutama dalam 2 bahasa nasionalnya, yaitu Portugis dan Tetum. Keragaman etnis dan bahasanya tercermin dari 30 dialek lokal yang digunakan di negara ini. Mayoritas penduduknya beragama Katolik yang berdampingan dengan tradisi lokal yang kuat, terutama di daerah pedesaan.

5. Laos Britannica

Dengan luas 236.800 kilometer persegi, Laos adalah satu-satunya negara yang terkurung daratan di Asia Tenggara. Populasinya mencapai lebih dari 7 juta jiwa.

Strategi pembangunan Laos didasarkan pada usaha pembangkit listrik dari sungai dan menjual listrik ke tetangganya, yaitu Thailand, China, dan Vietnam. Berkat pertumbuhan PDB tahunan rata-rata 7,4 persen sejak 2009, Laos dipuji sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Asia Tenggara dan Pasifik oleh Bank Dunia.

Itulah daftar negara terkecil di Asia Tenggara. Meski SDA-nya terbatas, mereka ternyata mampu memaksimalkan potensi lainnya untuk memajukan ekonomi negara. []

Sentimen: positif (98.5%)