Sentimen
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Pasien Gagal Ginjal Akut Tambah 14 Orang dalam 2 Hari, Menkes Pastikan Penawar Berikutnya Segera Datang
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT – Kasus gagal ginjal akut progresif atipikal alias acute kidney injury (AKI) bertambah jadi menjangkit 269 pasien, per tanggal 26 Oktober 2022.
Laporan tersebut datang dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Penambahan Kasus diketahui sebarannya di 27 provinsi di Tanah Air.
Apabila diurai, telah terjadi sebanyak 14 kasus baru dalam dua hari. Pasalnya angka pasien masih ada di 255 kasus per 24 Oktober 2022.
Juru Bicara Komunikasi Kemenkes M Syahril memetakan, saat ini, pasien yang meninggal dunia berjumlah 157 atau 58 persen, pasien dirawat sebanyak 73, dan yang sembuh ada 39 orang.
Baca Juga: Update Kasus Gagal Ginjal Akut Anak di Indonesia: Total 269 Pasien, 73 Orang Masih Dirawat
"Dari kasus yang betul-betul baru setelah tanggal 24 itu hanya 3 kasus. Sementara yang 15 yaitu kasus yang baru dilaporkan yang terjadi akhir September sampai awal Oktober," ujar dia melalui siaran persnya, Kamis, 27 Oktober 2022.
Dia melanjutkan, oleh karenanya 30 vial obat penawar gagal ginjal akut didatangkan ke Indonesia. Obat tersebut salah satunya bernama Fomepizole, dari Singapura.
"20 Vial tiba tanggal 10 dan 18 Oktober di mana digunakan untuk pengobatan di RSCM (Jakarta) dan 10 vial lagi akan datang hari ini. 16 vial lain dari Australia telah didistribusikan di provinsi lain," ujar Syahril.
Sementara itu, sigap menghadapi kenaikan pasien, Kemenkes menjanjikan untuk impor 200 vial penawar lagi dari Jepang. "Insha Allah datang minggu depan," ujar Syahril.
Baca Juga: Profil: Xi Jinping Pimpin China Dalam Perjalanan Baru (Bagian 3)
Terkait Fomepizole, obat ini memiliki efek positif yang dapat memicu kondisi pasien gagal ginjal akut menjadi lebih baik.
Hasil tersebut didapatkan sebab berdasarkan uji coba, Fomepizole dapat membuat volume urin penderita gagal ginjal lebih banyak dari sebelumnya.
Lebih lanjut, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, obat ini mampu memperlancaran siklus buang air kencing.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Ungguli Prabowo dalam Survei SMRC, Gerindra: Naik Turun Itu Biasa
“Jadi pasien itu biasanya ginjalnya terganggu dia enggak bisa kencing, enggak bisa keluar air seni, tapi begitu dikasih obat (fomepizole) mereka mulai keluar sedikit demi sedikit (air seni), ada yang sudah mulai banyak, dan yang tadinya tidak sadar mulai sadar kembali," katanya.
"Dan kita sudah lakukan tes, kalau itu diberikan dengan dosis seusai analisa teman-teman di RSCM (Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo) itu perbaikan ginjalnya terasa," ujarnya.
Saat ini, diketahui sebanyak 26 vial Fomepizole dari Singapura, 16 vial dari Australia telah tiba di Indonesia. Kemenkes berikutnya akan impor Fomepizole dari Jepang dan Amerika Serikat (AS). ***
Sentimen: positif (66.6%)