Sentimen
Negatif (99%)
28 Okt 2022 : 00.43
Informasi Tambahan

Club Olahraga: Arema FC

Kab/Kota: Malang

Kasus: HAM

Ribuan Aremania Turun ke Jalan, Minta Pertanggungjawaban PSSI Soal Tragedi Kanjuruhan

28 Okt 2022 : 00.43 Views 1

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Ribuan Aremania Turun ke Jalan, Minta Pertanggungjawaban PSSI Soal Tragedi Kanjuruhan

PIKIRAN RAKYAT - Ribuan pendukung Arema FC atau Aremania menggelar aksi damai di Malang, Jawa Timur, Kamis 27 Oktober 2022.

Mereka menuntut proses hukum yang seadil-adilnya terkait kasus tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 lalu.

Ribuan Aremania menggelar aksi damai di depan Balai Kota Malang.

"Kami menuntut dilakukan proses hukum seadil-adilnya dan menuntut penambahan pasal 338 bahkan 340 KUHP dari yang sebelumnya disangkakan oleh penyidik pasal 359 KUHP," kata orator Aremania yang menggelar aksi tersebut.

Baca Juga: Pasien Gagal Ginjal Akut Tambah 14 Orang dalam 2 Hari, Menkes Pastikan Penawar Berikutnya Segera Datang

Tak hanya itu, mereka juga menuntut pertanggungjawaban moral dari seluruh jajaran PPSI untuk mundur dari jabatannya.

PSSI juga harus merevisi regulasi keselatan dan kemanan penyelenggaraan Liga di Indonesia sesuai dengan statuta FIFA.

Tak hanya memberikan tuntutan kepada PSSI, Aremania juga meminta pihak penyiaran untuk mengganti jam pertandingan di malam hari, terutama saat laga resiko tinggi.

Sebelumnya, Polda Jawa Timur menyebutkan tidak ada tembakan gas air mata ke arah tribun.

Padahal menurut Aremania, banyak bukti-bukti video dan foto yang mengarahkan tembakkan gas air mata ke arah tribun.

Atas dasar itu, Aremania meminta rekonstruksi ulang dengan fakta dan kejadian yang sesuai lapangan.

Selain itu juga menuntut manajemen Arema FC turut serta mengawal proses Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan, yang selaras dengan perjuangan Aremania dalam menuntut keadilan untuk para korban.

"Kami juga meminta pemerintah bersinergi dengan Komnas HAM dan menetapkan bahwa para tersangka melakukan kejahatan genosida," kata orator.***

Sentimen: negatif (99.2%)