Kewirausahaan Alami Tekanan Berat, Menaker Ajukan Tawaran Alternatif
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengemukakan sejumlah tawaran alternatif dalam merespons tantangan kewirausahaan baik dalam jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Dikatakan, pandemi Covid-19 dan perlambatan ekonomi global telah memberikan tekanan cukup berat bagi dunia wirausaha
Beberapa jawaban alternatif tersebut merupakan bagian dari hasil pembahasan pada G20 Labour and Employment Ministers Meeting (G20 LEMM) di Bali.
"Tawaran alternatif ini penting karena kita ketahui pandemi Covid-19 dan perlambatan ekonomi global telah memberikan tekanan yang cukup berat bagi dunia wirausaha," kata Menaker dalam G20 Entrepreneurship Roundtable Conference secata virtual, Rabu 26 Omtober 2022.
Acara ini diselenggarakan atas kerja sama antara Kementerian Ketenagakerjaan dan G20 Entrepreneurship Research Center mengusung tema "Kewirausahaan Inklusif dan Berkelanjutan sebagai Instrumen Penciptaan Lapangan Kerja".
Baca Juga: Ida Fauziyah Serahkan BSU 2022 Tahap II: Bentuk Reward Kami Atas Keikutsertaan
Ia mengatakan, tawaran alternatif yang pertama yaitu, menciptakan iklim usaha yang kondusif di antaranya melalui penyediaan infastruktur digital yang inklusif, kemudahan izin berusaha, dan fasilitasi bantuan menjadi usaha formal, baik dengan dukungan regulasi maupun insentif.
Kedua, masifikasi program kewirausahaan dan pelatihan wirausaha di antaranya melalui penyediaan jejaring inkubator bisnis, pelatihan keterampilan digital dan manajamen usaha, maupun penerapan bisnis yang ramah lingkungan untuk menciptakan green entrepreneurship.
Ketiga, mendorong inklusi keuangan melalui kemudahan akses pembiayan wirausaha khususnya bagi perempuan, pemuda dan penyandang disabilitas.
Baca Juga: Menaker Ida Fauziyah Ungkap Penyebab BSU Belum Cair ke 249.740 Pekerja
Ia menambahkan, selain tiga poin tersebut, perlu juga adanya pemenuhan hak-hak dasar ketenagakerjaan, jaminan sosial, perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja, serta penguatan dialog sosial antara pelaku usaha dan pekerjanya.
Sementara itu, Wakil Menteri Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial China, Yu Jiadong, mengatakan, Entrepreneurship Research Center on G20 Economies telah menjadi platform penting untuk berbagi wawasan dan bertukar praktik tentang promosi kewirausahaan, memberikan dukungan bagi anggota G20 untuk meningkatkan kemampuan mereka.
Yu Jiadong mencontohkan, Pertemuan Menteri Tenaga Kerja dan Ketenagakerjaan G20 tahun ini mengangkat kewirausahaan berkelanjutan sebagai topik penting. Rencana Aksi Kewirausahaan G20 yang dicapai oleh G20 LEMM pada tahun 2016 dikombinasikan dengan situasi baru dan tantangan kewirausahaan global.
Baca Juga: Dorong Tingkatkan Produktivitas Pekerja, Menaker Ida Fauziyah Sebut Negara G20 Perlu Terlibat
Ini, kata Yu Jiadong, akan lebih mempromosikan kewirausahaan dan mendukung pengembangan usaha kecil dan menengah yang dianggap sebagai mesin penting untuk menciptakan pekerjaan yang lebih stabil.
Ditambahkan, pertemuan Meja Bundar Kewirausahaan G20 juga merupakan langkah penting untuk lebih mengimplementasikan konsensus yang dicapai oleh pertemuan tingkat menteri Ketenagakerjaan dan Ketenagakerjaan G20 2022 tahun ini.
"Kami meminta semua anggota G20 memanfaatkan Pusat Penelitian Kewirausahaan Meja Bundar dan Kewirausahaan G20 dengan lebih baik tentang Ekonomi G20 sebagai platform untuk bertukar informasi dan praktik, memberikan kontribusi yang informatif, akademis, dan dukungan yang berdampak bagi pemulihan yang berorientasi pada manusia melalui kewirausahaan," katanya.***
Sentimen: positif (100%)