Jakarta: Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan pihaknya bergerak cepat mengatasi gangguan ginjal akut progresif ttipikal (GGAPA). Gerak cepat dilakukan usai menemukan zat racun di urine anak.
 
"Begitu kita menemukan zat racun yang ada di kandungan urine dan darah anak GGAPA tadi kita langsung mengeluarkan Surat Edaran (SE). Kita juga menghentikan sementara penggunaan sirop pada pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan, ini tentunya melindungi masyarakat kita," kata Nadia, Rabu, 26 Oktober 2022.
 
Menurut dia, kecurigaan tertinggi ada pada zat racun Etilen Glikol (EG) dan Detilen Glikol (DEG). Namun, kecurigaan bakal berkembang karena kewaspadaan Kemenkes.
 
"Sementara untuk pengawasan kewenangan BPOM sudah punya mekanisme untuk registrasi pengawasan marketing pre dan post market, kalau produksi industri farmasi juga punya kewajiban untuk memastikan prduksi yang dihasilkan memenuhi standar," ujarnya.

-?

- - - -
Kemenkes menghentikan semua jenis sirop obat cair karena menemukan ada zat racun tersebut. Pasalnya, anak-anak yang telah cuci darah tak menghilangkan zat racun itu.
 
"Harusnya dengan cuci darah hilang ya, sudah beberapa kali cuci darah ternyata ini tidak hilang," ujarnya.
 
Sebanyak 7 pasien yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, mengandung zat Etilen Glikol. Sehingga, pihaknya menghentikan sementara peredaran obat sirop itu.
 
"Agar aman sambil menunggu proses pemeriksaan berlanjut di Badan POM," kata Nadia.

 

(ADN)