Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia menuduh Amerika Serikat (AS) melakukan tindakan pemerasan dan pengancaman terhadap negara-negara yang ingin bekerja sama dengan Moskow terkait pangan. Hal ini terjadi saat ketegangan antara kedua negara itu semakin memuncak.

Dalam sebuah keterangan, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan manuver AS ini sangatlah mengancam keamanan pangan global. Ini dilakukan Negeri Paman Sam dengan menghambat negara-negara yang mengimpor pupuk dari Rusia.

"AS tidak secara langsung menargetkan ekspor pertanian Rusia, tetapi sanksi terhadap infrastruktur pengiriman, asuransi, logistik, dan pembayaran Rusia menggagalkan kemampuan Rusia untuk mengekspor pupuk dan bahan kimia penting," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova dalam keterangannya Kamis (20/10/2022) dikutip Reuters.

-

-

AS dan sekutu Baratnya sejauh ini telah menjatuhkan deretan sanksi untuk mengisolasi dan menggembosi pendapatan Moskow. Ini merupakan reaksi Washington dan sekutunya atas aksi militer Rusia yang menyerang Ukraina.

Tak hanya itu, Barat juga memberikan persenjataan untuk Ukraina agar dapat mengusir tentara Rusia. Langkah ini telah membantu Kyiv dalam merebut kembali beberapa wilayah yang sebelumnya dikuasai Moskow.

Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri telah menyatakan negara-negara yang menjatuhkan sanksi itu dengan cap 'tidak bersahabat'. Ia bahkan sempat menyiagakan nuklirnya untuk menghadapi manuver Barat ini.

Pada Selasa lalu, Kremlin kembali mengangkat peringatan nuklir Putin. Juru Bicara Dmitry Peskov mengatakan bahwa empat wilayah Ukraina yang telah direbut Moskow berada di bawah perlindungan persenjataan nuklirnya.

"Semua wilayah ini adalah bagian yang tidak dapat dicabut dari Federasi Rusia dan mereka semua dilindungi. Keamanan mereka diberikan pada tingkat yang sama dengan (untuk) wilayah Rusia lainnya," kata Peskov.

[-]

-

Mantan Presiden Rusia: Biarkan Amerika Merangkak & Memohon
(sef/sef)