Sentimen
Demokrat dan PKS Mendekat, Sinyal Duet Anies Baswedan dan AHY Kian Menguat, NasDem: Saya Restui... Rabu, 26/10/2022, 19:15 WIB
Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh buka-bukaan terkait dengan seberapa besar peluang terjadinya duet Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dirinya mengatakan sebagai orang tua, pasti akan merestui segala sesuatu yang dibangun secara baik dan mendatangkan kebaikan.
Baca Juga: Beres Konsolidasi, Demokrat, NasDem dan PKS Siap Berkoalisi: Duet Anies Baswedan dan AHY Sudah Final
"Kalau saya, orang tua ini apa, kalau yang baik-baik pasti saya restui," ujar Surya di Wisma Nusantara, Jakarta, Rabu.
Surya mengatakan, Partai Nasdem menyerahkan otoritas pemilihan cawapres kepada mantan menteri pendidikan tersebut.
"Kita lihat tanda-tanda, bahasa dari berbagai aspek, yang memungkinkan, hingga pasangan Pak Aniesnya seperti yang diharapkan beliau," ujarnya.
Di samping itu, poros koalisi antara Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat segera terealisasi. Pertemuan dengan AHY hari ini merupakan bentuk hubungan yang semakin baik.
Baca Juga: AHY Dinilai Kurang Pengamalan, Berduet Sama Anies Baswedan Belum Tentu Menang: Realistisnya Jadi...
"Koalisi memang sedang menyesuaikan frekuensi, apa yang barangkali bisa disesuaikan satu sama lain, tapi yang jelas hubungan yang baik selama ini sudah terjalin semakin memperkokoh semangat," ujar Surya.
Anies mengatakan bahwa dirinya tak terburu-buru dalam menentukan calon wakil presiden (cawapres). Namun, ia mengungkapkan tiga kriteria pasangannya untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Baca Juga: Gak Rasional, Ahmad Heryawan dan AHY Tak Cocok Berduet Sama Anies Baswedan: Keduanya Tak Memiliki...
"Saya lihat tiga kriterianya. Satu, memberikan kontribusi dalam proses pemenangan," ujar Anies di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Senin (17/10/2022).
Baca Juga: Manuver Kubu Megawati, Bedanya Sanksi Buat Ganjar Pranowo dan Loyalis Puan Maharani: Tegurannya...
Kedua adalah membantu memperkuat dan menghadirkan stabilitas dalam koalisi. Terakhir adalah bisa membantu dalam pemerintahan yang efektif ketika nanti terpilih sebagai presiden periode 2024-2029. "Tiga pertimbangan itu yang menjadi faktor dan nama belum ada," ujar mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Baca Juga: Pembiayaan CIMB Niaga Syariah Capai Rp 45,22 Triliun Hingga September 2022
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Warta Ekonomi dengan Republika. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Republika.
Sentimen: positif (96.9%)