KBRN, Jakarta: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya energi listrik untuk menopang perekonomian negara. Karenanya Menkeu minta Perusahaan Listrik Negara (PLN) meningkatkan kinerjanya, sehingga menghasilkan energi efisien, bersih, dan dapat diandalkan.

“Energi listrik juga merupakan nadi dari perekonomian, kalau perekonomian kuat itu artinya pasti karena energinya juga kuat, bersih dan efisien. PLN sebagai monopoli listrik, Anda bertanggung jawab,” kata Menkeu dalam Leaders Talk Series ‘Indonesia Energy Investment Landscape’, Rabu (25/10/2022).

Para pimpinan di PLN, ujar Sri Mulyani, harus memikirkan konteks itu. Sehingga, tidak ada alasan bagi PLN untuk berkinerja pas-pasan.

“Kalau PLN efisien, profesional, energi yang dihasilkan bagus, transmisi dan distribusinya bagus, maka itu menggambarkan indikator kesehatan Indonesia. Energi bukan soal proyek, tapi soal ketahanan bagaimana kita survive,” ucap Sri Mulyani.

Menteri Keuangan mengingatkan, sektor energi juga menghadapi ancaman syok akibat krisis ekonomi dan krisis ekonomi global. Dalam konteks ini, PLN juga harus mampu membuktikan daya tahannya, sehingga PLN tidak justru menjadi beban keuangan negara.

“Kalau biaya produksi PLN efisien, sehingga rakyat bisa mendapatkan listrik dengan harga murah, Anda berjasa bagi ekonomi Indonesia. Jangan sampai ketidakefisienan di PLN dibebankan pada masyarakat, perekonomian, atau pada APBN,” ujar Sri Mulyani.

Menkeu juga menyinggung soal ancaman perubahan iklim, dimana Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dan melakukan transisi energi. PLN juga diminta ikut berperan dalam upaya tersebut, dengan mengurangi penggunaan karbon dan mengembangkan sumber energi baru terbarukan.