Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Tiongkok
Tokoh Terkait
Potensi Ekonomi Besar, BRIN Percepat Pengembangan Teknologi Satelit
Jawapos.com Jenis Media: Nasional
JawaPos.com – Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menyampaikan, teknologi satelit memiliki potensi ekonomi yang besar. Tidak hanya sebatas untuk kegiatan riset saja. Untuk itu dia akan terus mempercepat penerapan teknologi satelit di Indonesia.
Pesan tersebut disampaikan Handoko usai pembukaan The 4th Ministerial Conference on Space Applications for Sustainable Development in Asia and the Pacific di Jakarta pada Rabu (26/10). Dia mengatakan forum pertemuan tingkat menteri itu diharapkan menjadi momentum bagi Indonesia untuk semakin berkiprah di teknologi space atau keantariksaan.
Handoko mengatakan ketika berbicara soal antariksa, tidak hanya terkait dengan penelitian dan sains. Tetapi juga ada aspek ekonomi karena menjadi bagian dari bisnis. ’’Kita di Indonesia harus bisa mengambil kesempatan itu,’’ tuturnya.
Menurut mantan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu, Indonesia memiliki banyak keuntungan. Diantaranya adalah posisi Indonesia di garis khatulistiwa atau ekuatorial. Berbeda dengan negara-negara yang berada di daerah subtropis atau jauh dari garis khatulistiwa.
Selain itu Handoko mengatakan Indonesia memiliki keunggulan lainnya. seperti sudah memiliki lima unit stasiun bumi. Lalu juga akan membangu space port. ’’Kita akan mempercepat satelit penginderaan jauh. Kita lakukan dengan usaha, jadi bukan sekadar science saja,’’ jelasnya.
Penggunaan lainnya dari proyek satelit yang akan dipercepat itu adalah satelit berbasis optik dan radar. Kemudian juga satelit untuk keperluan internet of things (IoT). Dengan demikian Indonesia tidak perlu lagi membeli data hasil satelit dari negara lain. ’’Kita pingin jadi penjual data (hasil satelit),’’ tuturnya.
Forum tersebut juga dihadiri Armida Salsiah Alisjahbana selaku Sekretaris Eksekutif United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UN ESCAP). Dia mengatakan sebelumnya teknologi satelit dikuasai negara-negara besar. Seperti Jepang, Tiongkok, Rusia, dan lainnya. Tetapi saat ini juga dipegang oleh negara-negara berkembang. ’’Seperti Thailand dan Indonesia,’’ katanya.
Dia mengatakan selama empat tahun terakhir, pemanfaatan teknologi satelit di kawasan Asia dan Pasifik lebih diutamakan untuk mitigasi bencana alam saja. Forum memutuskan pemanfaatan teknologi satelit untuk enam bidang. Diantaranya adalah kebencanaan, energi, konektivitas, sosial, dan lainnya.
Editor : Bintang Pradewo
Reporter : Hilmi Setiawan
Sentimen: positif (40%)