Elektabilitas Ganjar Tertinggi, Presiden Mendatang Orang Jawa Lagi?

Mediaindonesia.com Mediaindonesia.com Jenis Media: Nasional

26 Okt 2022 : 22.14
Elektabilitas Ganjar Tertinggi, Presiden Mendatang Orang Jawa Lagi?

Menjelang pergantian kepemimpinan presiden tahun 2024, muncul sejumlah nama yang dinilai potensial menjadi calon presiden (Capres) mendatang. Beberapa di antaranya bahkan masih menduduki jabatan publik.

Survei yang dilakukan oleh Populi Center menunjukan bahwa terdapat enam tokoh yang disebut-sebut bakal maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, yaitu Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Prabowo Subianto, Jenderal Andika Perkasa, Puan Maharani serta Airlangga Hartarto.

Berdasarkan hasil penelitian, Ganjar Pranowo menjadi tokoh yang paling banyak diharapkan untuk menjadi Presiden mendatang dengan nilai 27,5 persen. Sementara Anies Baswedan menempati posisi kedua dengan nilai 26,3 persen. Di posisi ketiga disusul oleh Prabowo Subianto dengan nilai 23,5 persen. Sementara Jenderal Andika Perkasa sebesar 5,3 persen, Puan Maharani sebesar 2,8 persen, sedangkan Airlangga Hartarto sebesar 1,3 persen. Adapun yang belum memutuskan jumlahnya sebesar 11,8 persen, dan yang menolak menjawab pertanyaan ini sebesar 1,5 persen.

Sementara terkait elektabilitas tiga capres 2024, Ganjar Pranowo berhasil mengalahkan Anies Baswedan maupun dan Prabowo Subianto. Di mana Ganjar Pranowo meraih elektabilitas sebesar (29,7 persen), disusul Anies Baswedan (29,2 persen), dan Prabowo Subianto (27,6 persen). Sedangkan untuk 12,3 persen masyarakat belum memutuskan calon yang akan dipilih, dan sebesar 1,2 persen menolak menjawab.

Adapun untuk tingkat elektabilitas calon wakil presiden (Cawapres), Ridwan Kamil mendapat dukungan paling tinggi dengan 17,1 persen, kemudian disusul oleh Sandiaga Salahuddin Uno (15,8 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (12,3 persen), Jenderal Andika Perkasa (8,3 persen), Erick Thohir (7,8 persen), dan Khofifah Indar Parawansa (7,3 persen). Sementara itu tokoh-tokoh lainnya mendapat persentase di bawah 5 persen. Adapun sebesar 19,3 persen masyarakat menolak menjawab pertanyaan ini.

Melihat hasil survei dan dinamika politik yang ada, ketiga tokoh tersebut pun diprediksi bakal bersaing sengit di Pemilhan Presiden (Pilpres) 2024.

“Dari beberapa nama, kita melihat tiga  nama yang moncer, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan. Dukungan dari masyarakat tidak terlalu jauh. Satu sama lain bisa saling mengalahkan tergantung strategi, mungkin termasuk memilih wakilnya yang jadi pembeda,” ujar Peneliti Senior Populi Center, Usep Saepul Ahyar dalam acara Rilis Survei Nasional Populi Center yang digelar secara virtual, Rabu (26/10).

Di sisi lain, potensi pemilih di Indonesia yang kemungkinan besar lebih banyak berasal dari Jawa, secara tidak langsung juga membuka peluang pula bagi Capres 2024 mendatang.

“Saya pikir bahwa kemudian latar belakang Jawa itu akan sangat berpengaruh, tapi faktor tersebut juga sangat ditentukan juga oleh bagaimana strategi dan inisiatif dari masing masing calon untuk mendapatkan dukungan suara.” ujar Pengamat Politik dari Universitas Airlangga (Unair) Airlangga Pribadi Kusman, dalam acara Rilis Survei Nasional Populi Center yang digelar secara virtual, Rabu (26/10).

Menurutnya, jika kedua identitas itu kemudian ditempatkan pada satu kubu politik untuk mendapatkan dukungan, maka hal tersebut dapat menyelesaikan persoalan polarisasi sosial di satu sisi, dan menambah dukungan politik dari masing-masing pihak.

“Artinya, misalnya bahwa apabila salah satu calon, misalnya dari artikulasi politik identitas A itu hanya kemudian merangkul wakil dari sesama kubu tersebut, maka tidak akan menambah dukungan politik. Tapi kalau bisa cross identity maka kemungkinan itu akan bisa perluas untuk menang dari calon tersebut. Itu yang saya pikir bisa jadi catatan,” pungkasnya.

Sekadar informasi, Populi Center menyelenggarakan Survei Nasional mulai tanggal 9 hingga 17 Oktober 2022 dengan sampel responden tersebar secara proporsional di 34 provinsi di Indonesia.  Adapun salah satu tujuan dari survei ini adalah untuk mengetahui penilaian masyarakat terhadap dinamika politik menjelang Pemilu tahun 2024.

Metode pengambilan data dalam survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka (face to face interview) dengan 1.200 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan Margin of Error (MoE) ± 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (RO/OL-12)

Sentimen: positif (87.7%)