Pemerintah Diminta Bentuk TGIPF Gagal Ginjal Akut
Akurat.co Jenis Media: News
AKURAT.CO, Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher mendesak pemerintah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk mengusut tuntas kasus gangguan ginjal akut pada anak.
Menurut Netty, pembentukan TGIPF penting karena sudah ratusan anak yang meninggal namun informasi soal kasus tersebut masih amat terbatas.
"Ibarat membeli kucing dalam karung, kucingnya ini harus dikeluarkan agar segera ketahuan. Apa sebenarnya yang terjadi? Ratusan nyawa anak Indonesia, calon generasi penerus bangsa melayang, tapi informasi penyebabnya masih gelap dan sangat terbatas," kata Netty dalam keterangan tertulis yang diterima Akuratco di Jakarta, Selasa (24/10/2022).
baca juga:Selain fokus pada upaya pengobatan korban, katanya, pemerintah juga harus fokus pada investigasi agar kasus gagal ginjal akut menjadi terang benderang.
Dugaan terbesar penyebab kasus gagal ginjal yang mayoritas menyerang anak di bawah usia 5 tahun itu adalah karena adanya senyawa kimia yang mencemari obat-obatan sirup.
Meski begitu, kata Netty, penarikan beberapa jenis obat sirop di pasaran banyak membuat masyarakat cemas karena minimnya penjelasan. Sebab obat-obat tersebut sudah lama digunakan masyarakat, khususnya anak-anak.
"Pemerintah menyebut dugaan penyebab kasus gagal ginjal akut adalah cemaran berupa EG (etilen glikol) dan DEG (Dietilen Glikol) dalam obat sirup. Oleh sebab itu, beberapa jenis obat sirup dilarang beredar dan ditarik dari pasaran tanpa penjelasan lebih jauh," ujar politikus PKS itu.
"Apakah ada kesengajaan dalam penggunaan bahan kandungan obat yang tidak sesuai, misal, bahan kedaluwarsa atau telah terjadi penurunan kualitas? Atau ada kelalaian prosedur pengolahan bahan obat? Ini yang perlu diinvestigasi nantinya," tutur Netty.
Menurutnya, penarikan obat dan inspeksi ke apotik tanpa adanya kejelasan informasi justru menimbulkan kegaduhan publik baru.
"Pemerintah dalam hal ini BPOM harus mampu menjelaskan pada masyarakat bagaimana proses pengawasan terhadap obat-obat yang beredar secara berkala. Jangan baru gegabah bertindak saat terjadi kejadian dengan penggeledahan atau inspeksi yang tidak sesuai prosedur," katanya.
Terakhir, Netty meminta agar TGIPF harus bekerja transparan dan independen dalam melakukan investigasi agar hasilnya dapat menjadi dasar pengambilan kebijakan. Termasuk apakah ada faktor lain penyebab terjadinya kasus tersebut, di luar dugaan cemaran EG dan DEG.
"Hukum dan beri sanksi keras jika ada unsur kelalaian atau kesengajaan. Pastikan pula tidak ada kepentingan bisnis dan politik dalam kasus ini. Sangat tidak berperikemanusiaan jika ada oknum atau kelompok yang mengambil kesempatan di tengah kesulitan," pungkasnya.[]
Sentimen: negatif (99.8%)