Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Cimahi, Kalideres
Viral Santri Diduga Dianiaya Senior, Ini Penjelasan Ponpes di Banyuasin
Merdeka.com Jenis Media: Nasional
Merdeka.com - Seorang santri Pondok Pesantren Izzatuna Banyuasin, Sumatera Selatan, FTM (12), diduga dianiaya seniornya, NA (17). Pihak yayasan pun memberikan penjelasan terkait kejadian yang viral di media sosial itu.
Ketua Yayasan Izzatuna Muhammad Kosasi menyatakan tidak ada kekerasan yang dilakukan santrinya, terlebih menyebabkan korban terluka parah. Yayasan telah meminta keterangan NA dan beberapa santri lainnya setelah menerima laporan keributan di salah satu kamar asrama santri.
"Tidak ada kekerasan itu, sudah kami konfirmasi ke NA dan yang lainnya," ungkap Kosasi, Senin (24/10).
2 dari 3 halaman
Hanya Tarik Kerah BajuDari pengakuan NA, dirinya hanya mencengkeram kerah baju korban, bukan melakukan pemukulan. Peristiwa itu terjadi pada 7 Agustus 2022 lalu.
Dari keributan itu, wali asrama bersama pengasuh melakukan musyawarah dan memberikan teguran lisan kepada NA serta memindahkan ke kamar lain agar peristiwa serupa tak lagi terulang.
Kemudian, pada 18 Oktober 2022, FTM dijemput orang tuanya dengan alasan sakit perut. Setelah itu, orang tuanya menghubungi wali asrama untuk menanyakan kenapa anaknya sakit perut dan sering muntah setelah makan.
"Orang tuanya bilang anaknya pernah ribut di kamar dengan NA. Kami nyatakan tidak ada kejadian apa pun saat dia minta izin pamit pulang," ujarnya.
Kemudian pada 20 Oktober 2022, yayasan mengajak NA dan walinya membesuk FTM di rumah sakit. Ketika itu, terjadi kesepakatan untuk berdamai dan diselesaikan secara kekeluargaan.
"Kami kaget ketika mengetahui kasus ini menjadi viral, padahal sudah ada mediasi antara mereka yang ditengahi pesantren," kata dia.
3 dari 3 halaman
Sebut Sudah BerdamaiKuasa Hukum orangtua NA, Novel Suwa menyebut, anak kliennya baru pindah ke pesantren itu sehingga ditempatkan di kamar anak SMP sebelum mendapatkan kamar permanen. Dia mengakui terjadi keributan antara FTM dan NA pada 7 Agustus 2022.
"Ada keributan biasa seperti persoalan kain dan persoalan lainnya sehingga terjadilah perkelahian. Tapi itu sudah lama, sekarang baru viral, itu yang kami sayangkan," kata dia.
"Apalagi masalah ini sudah berdamai, sudah saling memaafkan, anak klien saya juga sudah meminta maaf," sambungnya.
Baca juga:
Seorang Santri di Banyuasin Terluka Parah, Diduga Dianiaya Senior
Seorang Ibu di Bali Ikat Leher dan Kaki Dua Anaknya Pakai Rantai
Utang Rp2 Juta Picu Perkelahian Maut di Sumsel, Satu Orang Meninggal
Wanita di Kalideres Ditemukan Tewas dengan Luka Bagian Kepala, Polisi Buru Pelaku
Kronologi Anak Usia 12 Tahun di Cimahi Tewas Ditusuk saat Pulang Mengaji
Petugas Penitipan Anak Dituntut karena Takuti Bocah Pakai Topeng dari Film Scream
Sentimen: negatif (100%)