Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus gencar melakukan peralihan dari penggunaan kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) ke penggunaan kendaraan listrik. Hal ini dilakukan sebagai upaya pemerintah dalam mengurangi emisi karbon.

Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury mengatakan pihaknya bersama BUMN saat ini tengah berupaya untuk mempercepat ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Pasalnya ekosistem berbasis kendaraan listrik cukup banyak.

"Mulai dari produksi kendaraan. Sebagai produsen, Gesit mempunyai pangsa pasar 16-18% untuk produksi motor listrik ke depannya," kata Pahala kepada CNBC Indonesia di sela SOE International Conference, Rabu (19/10/2022).

-

-

Menurut dia pengembangan motor listrik ke depannya sangat penting untuk terus didorong. Apalagi penghematan yang didapat masyarakat dari penggunaan kendaraan listrik dibanding motor BBM lumayan besar. "Masyarakat hemat Rp 1-1,5 juta per tahun. Pemerintah juga peroleh keuntungan karena bisa kurangi subsidi, mitra ojek online bisa hemat Rp 2,5-3 juta setahun," ujarnya.

Adapun guna menggencarkan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia, Pahala menyebut bahwa Menteri BUMN telah mengeluarkan surat edaran mengenai beberapa himbauan. Pertama, kepada para BUMN untuk tidak lagi melakukan pembelian motor atau mobil yang berbasis BBM. "Mulai pindah ke motor listrik. Karena penghematan pemerintah jelas, BUMN jelas, operasi jelas, harga motor listrik juga sudah sama, ini harap bisa," kata dia.

Berikutnya yakni mendorong PLN dan Pertamina untuk memanfaatkan aset yang dimiliki. Misalnya seperti SPBU Pertamina, Kantor PLN untuk dapat menyediakan fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).

"Selain daripada itu kita lakukan rapat intensif dengan Kementerian lain untuk sama sama membuat regulasi dan insentif yang lebih komprehensif termasuk standarisasi mengenai baterai dan motor listrik itu sendiri," tutup Pahala.

Di sisi lain, Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID, Dany Amrul Ichdan mengatakan perusahaan mempunyai beberapa strategi yang akan digunakan dalam mendorong transisi energi. Strategi pertama yakni pengusahaan lahan tambang.

Hal tersebut penting dilakukan mengingat cadangan mineral yang dimiliki Indonesia keberadaannya masih cukup besar. Kedua yakni kepemimpinan pasar. Kemudian berikutnya yakni program dekarbonisasi melalui beberapa scope.

"Pertama improve proses bisnis end to end kita lihat, elektrifikasi alat tambang kita harus petakan yang bisa impact yang bisa kita lakukan sekarang. Elektrifikasi banyak alat tambang kita convert ramah lingkungan. Termasuk deforestasi yang mengejawantahkan PP Nomor 16 tahun 2016," ujar Dany kepada CNBC Indonesia di sela SOE Conference, Rabu (19/10/2022).

Selanjutnya yakni bisnis yang beyond ekosistem. Misalnya pada supplier MIND ID yang juga harus menerapkan konsep green. "Terus IBC juga ambil alih Gesit kita jadi role model pengguna motor gesit. Kita harus percaya produk BUMN kita makannya jadi role model," ujarnya.

Dany membeberkan hingga saat ini MIND ID sendiri sudah menurunkan 1,5% emisi karbon di luar program dekarbonisasi dari target 15,8% pada 2030. Adapun, jika program dekarbonisasi telah berjalan sepenuhnya, maka angka pengurangan emisi tersebut tentunya akan semakin besar.

"Di samping itu kita bersyukur pemerintah mendukung walaupun kita masih menunggu kebijakan karbon pricing. Kita ukur sekarang mumpung ada accounting pricing kita bisa inventarisasi dulu. Itu transparan untuk bekal kita siap masuk ke era itu," kata dia.

[-]

-

Toyota : Infrastruktur Kendaraan Listrik Tidak Murah Loh
(pgr/pgr)