Strategi Kepala BKPM Capai Target Investasi Rp1.200 T pada 2022
Tirto.id Jenis Media: News
tirto.id - Sebagian kalangan pengusaha pesimis target realisasi investasi Indonesia sebesar Rp1.200 triliun pada tahun ini tidak akan tercapai. Hal itu karena kondisi ketidakpastian ekonomi global.
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengakui dan memaklumi banyak yang pesimis dengan dengan target realisasi investasi Indonesia. Tetapi dia mengklaim tidak sedikit juga pengusaha yang masih optimis.
"Di Indonesia dalam konteks investasi kalau ada yang mengatakan realisasi investasi Rp1.200 tidak tercapai biarkan saja. Saya tidak bisa menyalahkan mereka. Dulu saya masuk kepala BKPM, orang bilang saya tidak mampu membawa BKPM kok," kata Bahlil Bahlil dalam dalam konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Senin (24/10/2022).
Bahlil menjelaskan rasa pesimistis tersebut menjadi obat mujarab untuk bisa mencapai target. Dia yakin target sebesar Rp1.200 triliun bisa tercapai meski di tengah kondisi ketidakpastian global.
"Satu hal saya katakan, insya Allah target investasi di 2022 sebesar Rp1.200 triliun bisa kami capai," ujarnya meyakinkan.
Bahlil mengaku sudah memiliki strategi khusus untuk mencapai target tersebut. Caranya dengan mengejar perusahaan-perusahaan yang tengah dan akan melakukan investasi di dalam negeri.
Apalagi pihaknya sudah mengantongi data-data perusahaan sedang melakukan investasi di dalam negeri. Sebagian mereka baru 60-70 persen dan akan dikejar terus sampai akhir tahun.
"Kami sudah hitung, alamat jenis usahanya, investasinya closing selesainya kapan kami punya datanya semua. Jadi kami bukan kementerian asbun tapi kementerian yang bicaranya dengan data. Jadi optimis mencapai target Rp1.200 triliun," tegasnya.
Bagaimana Target pada 2023? Sementara itu, Bahlil belum bisa memastikan Rp1.400 triliun bisa dilampaui dengan baik pada 2023. Hal itu karena kondisi ekonomi tahun depan penuh dengan kegelapan.
"Target kita Rp1.400 t naik. Tapi saya belum bisa pastikan sekarang. Saya bisa pastikan ketika tim saya rumuskan November kita bisa bicara," jelasnya.
Walaupun tak bisa memberikan kepastian, Bahlil tetap optimistis target tersebut bisa tercapai. Terlebih pihaknya sedang menyusun perusahaan mana saja yang akan datang di 2023 untuk melakukan investasi dan perusahaan apa saja akan eksisting.
"Kalau ditanya saya kami tetap optimis, tapi optimis terukur," pungkasnya.
Sentimen: positif (72.7%)