Sentimen
Positif (99%)
26 Okt 2022 : 11.38
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Lombok

Kasus: covid-19

Kemenkes Ungkap Gejala yang Timbul Pada Pasien Covid-19 Subvarian Omicron XBB

26 Okt 2022 : 11.38 Views 1

Prfmnews.id Prfmnews.id Jenis Media: Nasional

Kemenkes Ungkap Gejala yang Timbul Pada Pasien Covid-19 Subvarian Omicron XBB

PRFMNEWS - Kasus Covid-19 subvarian Omicron XBB telah ditemukan di Indonesia.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan M. Syahril mengungkapkan gejala pasien covid-19 subvarian omicron XBB.

Kata dia, pasien tersebut mengalami gejala batuk, pilek dan juga demam.

“Ada gejala seperti batuk, pilek, dan demam. Ia kemudian melakukan pemeriksaan dan dinyatakan positif pada 26 September. Setelah menjalani isolasi, pasien telah dinyatakan sembuh pada 3 Oktober,” ujar Syahril.

Baca Juga: Jaga Prokes dan tetap Waspada! Menkes Sebut Covid-19 Varian XBB Sudah Ditemukan di Indonesia

Syahril mengungkapkan, kasus pertama XBB di Indonesia merupakan transmisi lokal.

Pasien ini merupakan seorang perempuan berusia 29 tahun yang baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Usai adanya temuan kasus ini, Kemenkes langsung melakukan testing dan tracing kepada 10 orang kontak erat.

Hasilnya, 10 orang kontak erat itu dinyatakan negatif Covid-19 varian XBB.

Baca Juga: Guru Agama di Arjasari Bandung ini Cabuli Tiga Murid Laki-lakinya Berkali-kali

Syahril mengatakan meski varian baru XBB cepat menular, namun fatalitasnya tidak lebih parah dari varian Omicron.

Kendati demikian negara belum bisa dikatakan aman dari pandemi COVID-19 sebab berbagai mutasi varian baru masih berpotensi terus terjadi.

Oleh karena itu, Syahril meminta masyarakat mengedepankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menghindari kerumunan, dan mencuci tangan serta melakukan testing apabila mengalami tanda dan gejala Covid-19.

Sejak pertama kali ditemukan, sebanyak 24 negara melaporkan temuan Omicron subvarian XBB.

Baca Juga: UPDATE BPOM: 23 dari 102 Merek Obat Sirup Pernah Diminum Anak Pasien Gagal Ginjal Tidak Mengandung EG dan DEG

Syahril mengungkapkan, varian XBB ini menyebabkan lonjakan kasus COVID-19 yang tajam di Singapura, diiringi dengan peningkatan tren perawatan di rumah sakit.

“Peningkatan kasus gelombang XBB di Singapura berlangsung cepat dan sudah mencapai 0,79 kali gelombang BA.5 dan 0,46 kali gelombang BA.2,” ujarnya.

Dalam upaya mencegah peningkatan penularan COVID-19, Kemenkes pun telah meningkatkan pengawasan kedatangan pelaku perjalanan di pintu-pintu masuk negara.***

Sentimen: positif (99.8%)