NGAMPRAH, AYOBANDUNG.COM - Peristiwa tabung gas meledak di Kampung Barulaksana RT 02 RW 14 Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mengakibatkan 9 orang terluka.

9 orang korban mengalami luka bakar akibat kilatan api dari ledakan tabung gas LPG. Korban merupakan petugas yang hendak memasak untuk sajian hidangan pesta pernikahan.

Dari 9 orang koran, 2 orang harus dilarikan ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung karena perlu penanganan lanjutan. Sementara 7 orang lainnya dirawat di Puskesmas.

Baca Juga: 20 Jam Membara, Kebakaran Gudang Triplek di Kota Bandung Tersisa Satu Titik Api

"Rincian korban yakni 7 orang ke RSUD Lembang dan 2 orang dirawat di Puskesmas Jayagiri kemudian dirujuk untuk dirawat di RSHS Kota Bandung," kata Kapolsek Lembang AKP Hadi Mulyana, Selasa 25 Oktober 2022.

Tragedi ini berawal ketika salah seorang warga mengganti tabung gas LPG 3 kg. Ternyata ada kebocoran yang mengakibatkan gas disambar api dari kompor yang menyala.

"Kejadiannya Senin 24 Oktober 2022, saat mereka memasak untuk menyiapkan hidangan pesta pernikahan. Tiba-tiba ada salah satu warga yang mengganti tabung gas. Gas tersebut mengalami kebocoran kemudian api kompor menyambar gas bocor tersebut," terangnya.

Hadi menjelaskan api menyambar ke seluruh isi ruangan di mana beberapa orang tengah istirahat dan makan siang. Ruangan tersebut kecil dan tak ada udara, sehingga gas tak keluar ruangan.

9 warga KBB dilarikan ke Rumah Sakit pasca tabung gas LPG meledak saat masak hidangan pesta pernikahan (Ayobandung.com/RestuNugraha)

Baca Juga: Gugur Tes Seleksi Cat Panwascam? Jangan Khawatir, Pendaftaran PPK Pemilu 2024 Segera Dibuka

"Jadi gas yang bocor gak keluar. Di dalam ruangan itu terdapat keluarga dan tetangga sedang berkumpul melaksanakan makan siang," ujar Hadi.

Selain menyambar 9 orang, tragedi kebocoran tabung gas LPG itu juga menyambar dan merusak seisi ruangan. Barang elektronik dan perabotan rusak terkena sambaran api.

"Adapun barang yang rusak dan terbakar, 1 unit TV tabung 21 inch, lemari, pelafon rumah, kaca jendela pecah, peraboran rumah berbahan pelastik dengan total kerugian sekitar Rp 5 juta," sebut Hadi. ***