Sentimen
Positif (94%)
26 Okt 2022 : 04.51
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Kadin Nilai Jokowi Berikan Gambaran Indonesia di Masa Depan Lewat IKN

26 Okt 2022 : 04.51 Views 4

Mediaindonesia.com Mediaindonesia.com Jenis Media: Nasional

Kadin Nilai Jokowi Berikan Gambaran Indonesia di Masa Depan Lewat IKN

KETUA Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid mengatakan pemindahan Ibu Kota Negara dari DKI Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur saat era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mencetak sejarah dan peradaban baru.

Arsjad menyampaikan agenda besar pemindahan Ibu Kota itu dinilai memberikan gambaran masa depan yang lebih baik dan modern.

Menurutnya, presentasi kepada para pengusaha dan investor pada acara bertajuk Ibu Kota Nusantara Sejarah Baru Peradaban Baru di Balairung Djakarta Theater merupakan bentuk keseriusan Jokowi.

Baca juga: Presiden Tinjau Pembangunan Infrastruktur di IKN

“Bapak Presiden sangat antusias untuk langsung menjelaskan dan mempresentasikan langsung kepada investor dan pengusaha,” ucap Arsjad dilihat dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (25/10).

Pembangunan IKN, kata Arsjad, selain bergerak menuju peradaban baru juga menyambut Indonesia di usia satu abad.

Dengan demikian, apa yang diharapkan dari IKN, menurut Bos PT Indika Energy itu, akan terjawab nantinya. IKN akan menjadi kota yang berperadaban tinggi bagi bangsa Indonesia.

“Ini adalah sejarah, sejarah peradaban baru. karena Ibu kota baru ini simbol Indonesia untuk 2045, 100 tahun Indonesia merdeka, saat kita membayangkan bagaimana Indonesia ke depan,” ujarnya.

“Bayangan itu sudah bisa kita lihat sekarang, dengan melihat ibu kota negara Nusantara” tukasnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan IKN merupakan wujud perubahan peradaban Indonesia dengan menghadirkan konsep pembangunan Indonesiasentris. Melalui pembangunan IKN, pembangunan dan angka perekonomian daerah yang tinggi nantinya tidak lagi hanya terpusat di Pulau Jawa.

“Indonesia perlu keadilan ekonomi. Sekali lagi ada 17 ribu pulau, bukan hanya satu pulau. Perlu kesetaraan pembangunan, perlu pemerataan pembangunan. Ini yang ingin kita hadirkan yaitu dengan membangun Ibu Kota Nusantara,” ungkapnya.

Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan Nusantara dibangun dengan konsep kota pintar masa depan berbasis alam dengan 70% area di IKN merupakan area hijau.

Menurutnya, lahan yang digunakan dalam pembangunan IKN saat ini, merupakan hutan produksi monokultur dengan satu jenis pohon yaitu pohon eukaliptus yang ditebang setiap enam sampai tujuh tahun sekali.

“Itu hutan produksi yang setiap enam tahun, tujuh tahun ditebang. Ini yang kita ingin kembalikan. Justru nantinya (kita) ingin jadi hutan heterogen dengan pohon asli dan endemik dari Kalimantan, sehingga kita harapkan nanti menjadi hutan hujan tropis lagi, tropical rain forest lagi di Kalimantan,” paparnya.

Lanjut Jokowi, langkah pertama yang dilakukan pemerintah yaitu menyiapkan pusat persemaian yang telah dibangun pada Juni lalu. Pusat persemaian dengan luas lahan 15 hektare tersebut akan mampu menghijaukan kembali Kalimantan dengan penanaman berbagai jenis bibit tanaman.

“Luas lahan persemaian ada kurang lebih 15 hektare dengan embung 7 hektare. Kita harapkan selesai nanti di awal tahun yang kapasitas bibitnya setiap tahun bisa menghasilkan kira-kira 15 juta bibit per tahun,” lanjutnya.
|
Selain itu, Jokowi juga menjelaskan sumber energi di IKN nantinya berasal dari energi terbarukan atau renewable energy. Termasuk dalam hal transportasi, Kepala Negara menyebut pemerintah akan mengembangkan teknologi kendaraan otonom berbasis listrik atau autonomous vehicle (AV).

“Kemudian 80% transportasinya adalah transportasi umum, autonomous vehicle, tanpa awak dan tanpa supir. Jadi yang kita hargai di sana adalah pejalan kaki, yang kita hargai di sana adalah orang yang senang naik sepeda. Ten minutes city, jarak tempuh kemana-mana itu adalah ada dalam 10 menit,” jelas Jokowi.

Jokowi juga mengatakan budaya kerja yang akan dibangun di IKN nantinya adalah budaya kerja produktif.

Budaya tersebut, kata Presiden, dapat diwujudkan dengan didukung tata kelola dan manajemen yang baik, serta implementasi teknologi yang mumpuni.

“Smart living, smart city, layanan masyarakat lewat aplikasi, akta lahir, akta nikah lewat handphone, paperless. Ini yang ingin kita bangun,” tukasnya. (RO/OL-1)

Sentimen: positif (94.1%)