Sentimen
Negatif (94%)
25 Okt 2022 : 23.40
Informasi Tambahan

BUMN: PLN, PT Bukit Asam

PTBA Bisa Cuan Rp 6 Triliun/tahun Ambil Alih PLTU PLN

26 Okt 2022 : 06.40 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

PTBA Bisa Cuan Rp 6 Triliun/tahun Ambil Alih PLTU PLN

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bakal mengambil alih Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pelabuhan Ratu milik PT PLN (Persero). Adapun potensi tambahan pendapatan dari penjualan listrik PLTU tersebut diperkirakan mencapai Rp 6 triliun per tahun.

Direktur Utama PTBA Arsal Ismail menjelaskan pihaknya bersama PLN melakukan penjajakan dalam pengakhiran lebih awal (early retirement) PLTU Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Komitmen ini dituangkan dalam penandatanganan Principal Framework Agreement pada Selasa (18/10/2022).

Keikutsertaan PTBA dalam rencana early retirement PLTU Pelabuhan Ratu ini didasari oleh beberapa pertimbangan strategis. PLTU Pelabuhan Ratu merupakan tulang punggung pasokan listrik di wilayah bagian selatan Pulau Jawa.

-

-

Berdasarkan lokasi geografis, tata kelola PLTU Pelabuhan Ratu relatif lebih mudah diintegrasikan dengan sistem rantai pasok PTBA. Kebutuhan batu bara PLTU Pelabuhan Ratu sebanyak 4,5 juta ton per tahun atau 67,5 juta ton selama 15 tahun. Hal tersebut selaras dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) untuk pemanfaatan cadangan batu bara PTBA.

Dengan teknologi dan sistem pendukung terbaik, PLTU ini mampu memberi jaminan keandalan optimal. Kinerja PLTU efisien, sehingga berpotensi meningkatkan nilai tambah dari nilai keekonomian batu bara sebagai bahan baku. "Dengan begitu, potensi tambahan pendapatan dari penjualan listrik sebesar Rp 6 triliun per tahun," terang Arsal Ismail.

Setelah penandatanganan Principal Framework Agreement ini, PTBA dan PLN akan melakukan proses due diligence (uji tuntas) untuk progam early retirement PLTU tersebut. "Pengambilalihan PLTU akan menggunakan pendanaan murah dengan skema Energy Transition Mechanism (ETM) yang disusun oleh Kementerian Keuangan. Skema ini merupakan pembiayaan campuran (blended finance) yang melibatkan para investor," kata Arsal.

Menurut Arsal berbagai aspek dipertimbangkan dalam kerja sama ini, baik aspek lingkungan hingga keekonomian. Principal Framework Agreement ini merupakan komitmen bersama yang memberi ruang untuk mencapai kesepakatan terbaik yang memberi nilai maksimal bagi kedua belah pihak. "Kerja sama ini menguntungkan semua pihak, baik PLN maupun PTBA," ujarnya dikutip Kamis (20/10/2022).

Dengan adanya program pengakhiran lebih awal, masa operasional PLTU Pelabuhan Ratu akan terpangkas dari 24 tahun menjadi 15 tahun. Penurunan masa operasional tersebut akan dibarengi oleh potensi pemangkasan emisi karbondioksida (CO2) ekuivalen sebesar 51 juta ton atau setara Rp 220 miliar.


[-]

-

Pengumuman! PTBA Bakal Ambil Alih PLTU Milik PLN
(pgr/pgr)

Sentimen: negatif (94.1%)