Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Wonogiri
Kasus: Narkoba
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Polri Terima Sampel Darah, Urine, dan Obat Kasus Gagal Ginjal Akut
Kompas.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA, KOMPAS.com – Tim gabungan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri tengah mengusut kasus terkait obat yang menggunakan Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) dengan konsentrasi sangat tinggi.
Adapun cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) diduga menjadi pemicu gagal ginjal akut misterius yang telah menyebabkan 141 kasus kematian.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan Tim Bareskrim telah menerima sejumlah sampel dari terkait korban gagal ginjal akut.
“Hari ini mereka sedang melakukan pendalaman hasil laboratorium. Kita sudah mendapat sampel dari Kemenkes dari urine, kemudian darah, dan sampel obat,” kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Senin (24/10/2022).
Baca juga: Fraksi Gerindra Akan Panggil Menkes Minta Penjelasan soal Kasus Gagal Ginjal Akut
Dedi mengatakan, sampel tersebut nantinya akan diperiksa di Laboratorium Forensik (Labfor).
Saat ini, lanjut Dedi, Bareskrim masih melakukan penyelidikan terkait kejadian itu.
“Ini akan didalami oleh Labfor kemudian tim penyidik dan tentunya akan dikomunikasikan dengan Kemenkes dan BPOM masih bekerja,” ucapnya.
Adapun Tim Bareskrim tersebut diketuai Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto.
Tim Bareskrim juga beranggotakan Direktur Tindak Pidana Narkoba (Ditipidnarkoba) Bareskrim Polri Brigjen Krisno Siregar, Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan, dan Direktorat Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri.
Baca juga: Sempat Dirawat 21 Hari, Satu Balita Penderita Gagal Ginjal Akut asal Wonogiri Meninggal
Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo segera mengusut apa yang terjadi di balik kasus gagal ginjal pada anak, yang sejauh ini sudah memakan ratusan korban.
Data Kementerian Kesehatan per 23 Oktober 2022, ada 141 korban meninggal dunia akibat gagal ginjal akut.
"Pengusutan ini penting untuk memastikan ada tidaknya tindak pidana di balik kasus tersebut," ujar Muhadjir, dikutip dari siaran pers, Minggu (23/10/2022).
"Permintaan disampaikan mengingat kejadian gangguan ginjal kronis ini sudah mengancam upaya pembangunan SDM, khususnya perlindungan terhadap anak," katanya menambahkan.
-. - "-", -. -Sentimen: negatif (100%)