Sentimen
Negatif (99%)
25 Okt 2022 : 04.23
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bogor

Tokoh Terkait

Presiden: Hentikan Peredaran Obat Bahan Berbahaya

25 Okt 2022 : 04.23 Views 1

RRi.co.id RRi.co.id Jenis Media: Nasional

Presiden: Hentikan Peredaran Obat Bahan Berbahaya

KBRN, Bogor: Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri Kesehatan untuk menghentikan sementara obat yang berbahaya. Ia mengatakan, semua pihak tetap harus menunggu hasil investigasi secara menyeluruh yang dilakukan BPOM pada obat.

"Untuk sementara obat yang diduga, meskipun masih diduga, itu dihentikan terlebih dahulu. (Kita) menunggu investigasi secara menyeluruh dari BPOM pada seluruh obat sirop yang menggunakan bahan baku pelarut," jelas Presiden saat memberi arahan dalam Rapat Terbatas terkait Kasus Gagal Ginjal Akut di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (24/10/2022). 

Presiden memerintahkan agar investigasi obat yang diduga berbahaya ini dilakukan secara terbuka dan transparan. Selain itu, ia menekankan prinsip kehati-hatian juga penting dilakukan. 

"(Investigasi) Dilakukan secara terbuka, transparan. Tetapi juga hati-hati dan objektif," tutur Presiden. 

Presiden juga memerintah BPOM untuk menarik dan menghentikan peredaran obat sirop yang mengandung bahan penyebab gangguan ginjal. Penarikan obat menurut Presiden harus sesuai bukti-bukti yang dikumpulkan.  

"BPOM segera tarik dan hentikan peredaran obat sirop yang betul-betul evidence based mengandung bahan obat penyebab gangguan ginjal. Saya kira akan lebih bagus lagi kalau diumumkan, diinformasikan secara luas mengenai nama produknya," ungkap Presiden lebih lanjut. 

Selain itu, Presiden ingin Kemenkes mengeksplorasi seluruh faktor penyebab gangguan ginjal dari berbagai hal. Eksplorasi menyeluruh ini menurut Kepala Negara untuk memastikan faktor penyebab gagal ginjal, khususnya pada anak-anak. 

"Kemenkes betul-betul melakukan eksplorasi terhadap seluruh faktor risiko penyebab gangguan ginjal, baik dari sumber obat-obatan maupun potensi lainnya. Ini kita harus pastikan betul," ungkap Presiden.  

"Uji klinis harus dilakukan, dan laboraturium seluler pada organ ginjal yang terdampak juga betul-betul dilihat betul. Sehingga kita bisa memastikan apa yang menjadi penyebab dari gagal ginjal, terutama pada anak," terang Presiden lebih lanjut. 

Ia pun memerintahkan Menteri Kesehatan untuk menyediakan layanan kesehatan untuk kasus gagal ginjal. Presiden memerintahkan agar pengobatan untuk pasien gagal ginjal yang dirawat di rumah sakit diberikan secara gratis. 

"Siapkan pelayanan kesehatan untuk masalah ini, siapkan pengadaan obat-obatan yang dapat mengatasi, menangani dari gagal ginjal ini. Saya minta diberikan pengobatan gratis kepada pasien-pasien yang dirawat, ini penting sekali," tutur Presiden. 

Ia menginstruksikan jajarannya untuk mengutamakan keselamatan rakyat, di saat tengah maraknya kasus gangguan ginjal akut. Kepala Negara menyatakan, kasus gangguan ginjal akut ini merupakan masalah besar, bukan masalah kecil.  

"(Kita) Utamakan keselamatan masyarakat. Jangan menganggap ini masalah kecil, ini adalah masalah besar," ujar Presiden. 

Kementerian Kesehatan telah menyampaikan bahwa kasus gagal ginjal akut pada anak mengalami kenaikan per Senin 24 Oktober 2022. Sebanyak 245 anak mengidap penyakit gangguan ginjal, di mana sebelumnya pada September tercatat sebanyak 241 kasus.

Kasus gangguan ginjal akut yang tersebar di 26 provinsi mencapai angka kematian di atas 57%. Per Senin 24 Oktober 2022 terdapat 141 orang meninggal, meningkat dari sebelumnya dilaporkan 133 orang.  

 

Sentimen: negatif (99.2%)