Sentimen
Positif (66%)
25 Okt 2022 : 02.16
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bogor

Tokoh Terkait

Menkes Terus Berburu Fomepizole, Sudah Proses Beli Dengan AS Dan Jepang

RM.id RM.id Jenis Media: Nasional

25 Okt 2022 : 02.16
Menkes Terus Berburu Fomepizole, Sudah Proses Beli Dengan AS Dan Jepang

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan, pihaknya terus berupaya untuk mendatangkan obat Fomepizole untuk pasien gagal ginjal akut. Setelah kedatangan 20 vial dari Singapura.

"Kita menunggu. Mungkin, dari Australia akan masuk 16 lagi, either malam ini atau besok pagi. Kita sedang proses untuk beli dari Amerika. Di sana, stok mereka juga tidak terlampau banyak," papar Menkes dalam konferensi pers terkait penanganan gagal ginjal akut dari Istana Bogor, Senin (24/10).

"Kami juga sekarang sedang dalam proses beli dari Jepang, stoknya sekitar 2.000-an,” ucapnya.

Berita Terkait : Menkes Kerja Keras Cari Obat Fomepizole

Obat Fomepizole terbukti berdampak positif pada pasien gangguan ginjal akut.

“Dari 10 pasien yang diberikan obat, 7 orang sudah pulih kembali. Sehingga kita bisa simpulkan, obat ini memberikan dampak positif. Kita akan percepat kedatangannya di Indonesia, sehingga ada 245 yang masuk. Bahkan, mungkin akan masih agak bertambah sedikit," jelas Menkes.

Langkah Konservatif

Berita Terkait : Ke Semifinal, Ganda Putri Mengandalkan Jesita/Febi

Dalam menyikapi lonjakan kasus gagal ginjal akut, pemerintah melakukan langkah konservatif dengan menerbitkan edaran, yang meminta apotek untuk sementara tidak menjual obat bebas dalam bentuk cair atau sirup kepada masyarakat. 

Lewat Surat Edaran Kemenkes bernomor SR.01.05/III/3461/2022, yang ditandatangani oleh Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal (Dirjen) Pelayanan Kesehatan, Murti Utami, Selasa (18/10).

Tenaga kesehatan dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan, juga diminta tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk cair, untuk sementara.

Berita Terkait : Mencegah Terulang Lagi Tragedi Kanjuruhan Dalam Perspektif Perlindungan Anak

"Sejak kita berhentikan, itu sudah kita amati penurunan yang drastis dari pasien baru masuk ke rumah sakit. Jadi, kalau tadinya RSCM itu penuh, satu tempat tidur ICU anak itu bisa diisi dua atau tiga, sekarang penambahan pasien barunya turun drastis," beber Menkes. ■

Sentimen: positif (66.6%)