POJOKSATU.id, JAKARTA — Pendeta muda Christian Rudolf Tobing ternyata pernah mempunyai trauma di masa kecilnya dimana pelaku kerap dipukuli kedua orang tuanya.

Atas trauma masa kecil itulah, pelaku Christian Rudolf Tobing melampiaskan amarahnya kepada korban Icha alias Ade Yunia Rizabani Paembonan.

“Jadi pelaku ini sering dipukuli kedua orang tuanya di masa kecil. Sehingga ia memiliki emosi meledak-ledak,” kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi saat dihubungi, Senin (24/10/2022).

Menurut Kombes Hengki, dari hasil pemeriksaan, trauma yang pelaku alami di masa kecil itu, membuat pelaku seperti hendak membalas dendam.

“Emosinya meledak-ledak. Atas trauma di masa kecil,” ujarnya.

-

Pendeta Christian Rudolf Tobing Sakit Hati Gara-gara Gak Diundang Acara Nikahan Santi

Motif pembunuhan yang dilakukan Christian Rudolf Tobing dengan terlebih dulu menganiaya dan membunuh korban, merupakan metode cara lama yang kerap dilakukan pelaku kejahatan.

Sesudahnya dengan membungkus rapi dalam kantong plastik merupakan upaya untuk menghilangkan jejak kejahatan.

Namun derasnya kemajuan tekhnologi, meski menggunakan metode itu akan dapat terungkap, sekalipun pelaku ada upaya menghilangkan jejak pembunuhan.

-

Facebook Istri Pendeta Rudolf Tobing Dianggap Tak Miliki Empati, Postingan Terbaru 2 Hari Lalu

Seperti diketahui, mayat korban terbungkus plastik yang ditemukan di Jalan Inspeksi Kalimalang, Jatibening, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi.

Korban merupakan seorang perempuan Ade Yunia Rizabani Paembonan (36), warga Pulogebang, Jakarta Timur.

“Nah identitas sudah diketahui dan keluarga sudah kita hubungi yaitu berasal dari Jakarta Timur. Pekerjaan karyawan swasta,” ucap Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki, Selasa (18/10).(firdausi/pojoksatu)