Daftar 102 Merek Obat Sirup Pernah Dikonsumsi Anak Pasien Gagal Ginjal Akut yang Diungkap Kemenkes
Prfmnews.id Jenis Media: Nasional
PRFMNEWS – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan menemukan 102 daftar merek obat sirup atau cair yang pernah dikonsumsi oleh anak pasien gagal ginjal akut progresif di Indonesia.
Temuan 102 daftar merek obat sirup yang pernah dikonsumsi pasien gagal ginjal akut progresif pada anak atau Acute Kidney Injury (AKI) berdasarkan penelusuran yang dilakukan tim Kemenkes.
Dari investigasi yang dilakukan dengan mendatangi 156 rumah anak pasien gagal ginjal akut progresif, Kemenkes menemukan total keseluruhan 102 obat sirup di lemari keluarga pasien.
Baca Juga: Kasus Gangguan Ginjal Akut di Jabar Tercatat 15 Kasus, Dinkes Terus Upayakan Pencegahan
"Itu kami laporkan dan Presiden (Jokowi) bilang dibuka saja biar masyarakat tenang," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, dikutip prfmnews.id dari laman ANTARA.
Adapun daftar 102 merek obat sirup yang ditemukan Kemenkes, antara lain: Afibramol, Alerfed Syrup, Ambroxol syr, Amoksisilin, Amoxan, Amoxicilin, Anacetine syrup, Anacetine DOEN, Apialys Syrup, Azithromycin Syrup, Baby Cough Camivita, Caviplex, Cazeti.
Cefacef Syrup, Cefspan Syrup, Cetirizin, Colfin Syrup, Cupanol Syrup, Curbexon Syrup, Curviplex Syrup, Depakene, Devosix drop 15 ml, Dextaco Syrup, Domperidon Syrup.
Baca Juga: Menkes Umumkan Obat Gangguan Ginjal Akut pada Anak Sudah Ditemukan, Ini Namanya
Disudrin-ped, Elkana Syrup, Eritromisin, Etamox Syrup, Fartolin Syrup, Ferro K, Hecosan, Hufabetamin, Hufagrip, Hufamag Plus Syrup, Ibuprofen, Ifarsyl Plus, Imunped Drop, Interzinc, Itamol Syrup.
Klinik Tazkia: Paracetamol Syrup, Metronidazole Syrup, Mucos Drop, Novachlor Syrup, Nytex, OBH Ane Konidin, Omedom Syrup, Omemox, Pacdin Cough Syrup, Pamol, Paracetamol Drop dan Syrup, Paraflu Syrup, Praxion Syrup, Profilas Syrup, Proris, Proris Hijau, Psidii Syrup, Ranivel Syrup, Rhelafen, Rhinofed, Rhinos Junior Syrup, Rhinos Neo Drop, Rosidon.
RSKM: Paracetamol Syrup, Sanmol Syrup, Sanprima, Sucralfate, Tempra, Tremenza Syrup, UNIBEBI Cough Syrup, Unibeby drop, Vesperum, Vesperum drop 15 ml, Vestein (Erdostein), Vometa, Yusimox, Zenichlor Syrup, Zinc Drop, Zinc Syrup, Zincpro Syrup, Zibramax, Asam Valproat Sirup, Carsida, Hufabethamine, Renalit, Hufallerzine, Hufagrip.
Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Perketat Industri Obat Usai Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak
Menkes Budi mengungkap daftar obat sirup tersebut sebelumnya sudah pernah dilakukan pengujian oleh Kemenkes bersama BPOM dan organisasi profesi terkait tentang kejadian AKI di Indonesia sejak September 2022.
Budi menambahkan, seluruh merek obat sirup yang ditemukan tersebut terbukti secara klinis mengandung bahan polyethylene glikol.
“Sebenarnya (bahan) itu tidak berbahaya sebagai pelarut obat sirup, selama penggunaanya berada pada ambang batas aman,” tuturnya.
Baca Juga: 13 Manfaat Daun Binahong yang Sayang Jika Dilewatkan, Bisa Mencegah Diabetes sampai Menyembuhkan Sakit Ginjal
Ia menyebut sesuai Farmakope dan standar baku nasional yang diakui, ambang batas aman atau Tolerable Daily Intake (TDI) untuk cemaran EG dan DEG sebesar 0,5 mg/kg berat badan per hari.
"Kalau formula campurannya buruk, polyethylene glikol bisa memicu cemaran seperti Etilen Glikol (EG), Dietilen Glikol (DEG) dan Etilen Glikol Butil Ether (EGBE). Kalau dilihat, polyethylene glikol adalah pelarut tambahan yang jarang dicatat dalam informasi produk obat," jelasnya.
Terkait penyebab, Menkes menuturkan masih terus melakukan penelitian lebih lanjut, namun menurutnya, berdasarkan panduan WHO, telisik kasus AKI di Indonesia mengerucut pada kandungan senyawa kimia EG, DEG, dan EGBE pada obat sirup melalui tes toksikologi.
"Yang membuat kami agak terbuka, karena ada kasus serupa di Gambia, Afrika. WHO keluarkan rilis AKI yang disebabkan senyawa kimia," ucapnya.
Dari hasil toksikologi terhadap tujuh dari 11 pasien anak di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) memiliki senyawa kimia EG, DEG dan EGBE.
"Sekitar 60 persen pasien konfirmasi bahwa kasus AKI disebabkan oleh senyawa kimia EG, DEG, dan EGBE," terangnya.***
Sentimen: positif (88.9%)