Sentimen
Negatif (99%)
24 Okt 2022 : 18.10
Partai Terkait

Diminta Beri Penjelasan Terkait Gagal Ginjal Akut, DPR Segera Panggil Menkes dan BPOM

24 Okt 2022 : 18.10 Views 5

Pojoksatu.id Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional

Diminta Beri Penjelasan Terkait Gagal Ginjal Akut, DPR Segera Panggil Menkes dan BPOM

POJOKSATU.id, JAKARTA – Fraksi Partai Gerindra DPR RI bakal memanggil Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin terkait gagal ginjal akut.

Kemudian, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Keduanya akan diminta keterangan terkait maraknya penyakit gagal ginjal akut yang dialami masyarakat Indonesia.

Hal itu disampaikan Ketua Fraksi Gerindra DPR RI Ahmad Muzani dalam keterangannya, Senin (24/10/2022).


“Memanggil dan meminta penjelasan Menteri Kesehatan ketika masa sidang nanti,” ujarnya.

“Kami juga akan memanggil Badan BPOM terkait obat-obat apa saja yang dilarang untuk dikonsumsi anak-anak,” sambungnya.

Muzani mengatakan akan meminta keterangan kepada dua lembaga itu apa penyebab banyaknya anak-anak kenak gagal ginjal akut.

BACA : Tentukan Pidana Terkait Peredaran Obat Sirup Hingga Gangguan Ginjal Akut, Begini Jawaban Mabes Polri

“Apa sebabnya ratusan anak-anak kita terkena gagal ginjal akut. Penyakit apa? apakah ada obatnya?,” ucapnya.

Muzani juga menginstruksikan kepada seluruh jajaran anggota DPRD Provinsi, kota.

Kemudian, Kabupaten, Gerindra untuk melakukan upaya-upaya perlindungan serta pencegahan terhadap masalah penyakit gagal ginjal akut ini.

“Misalnya dengan mendesak seluruh fasilitas kesehatan seperti rumah sakit umum daerah (RSUD),”

“Untuk memberikan pelayanan terbaik kepada anak-anak yang terindikasi terkena penyakit gangguan ginjal akut ini,” kata Muzani.

Untuk diketahui, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan bahwa kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak di Indonesia kini telah mencapai total 245 kasus.

Sebanyak 141 pasien di antaranya meninggal dunia.

Hal itu disampaikan juu bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril. Data tersebut merupakan kolektif atau total kumulatif yang dilaporkan dari 26 provinsi RI.

“Data per 22 Oktober, 245 kasus. 141 pasien di antaranya meninggal dunia,” tururnya. (Mufit/Pojoksatu)

Sentimen: negatif (99.6%)