Berbicara pada konferensi pers di Roma, Minggu (23/10), Macron mengatakan dirinya yakin peluang damai selalu ada bahkan ketika Rusia memperingatkan konflik di sana dapat meningkat.

"Ada prospek perdamaian, itu akan muncul pada suatu saat," kata Macron, seperti dikutip dari AFP, Senin (24/10).

"Dan pada saat tertentu, mengingat bagaimana hal-hal berkembang, dan ketika rakyat Ukraina dan para pemimpinnya akan memutuskan persyaratan ini, kesepakatan damai dapat dibangun dengan pihak lain," tambah Macron.

Prancis telah berulang kali menekankan pentingnya menjaga saluran diplomatik Barat ke Moskow agar tetap terbuka sejak pasukan Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.

Kunjungan Macron ke Roma untuk menghadiri pertemuan internasional untuk perdamaian akan berlangsung selama dua hari, dan akan berakhir pada Senin (24/10) waktu setempat.

Ia juga telah mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri baru Italia Giorgia Meloni pada Minggu.  

Dalam sebuah posting di Twitter dalam bahasa Italia setelah pertemuan itu, Macron mengatakan Prancis dan Italia harus terus bekerja sama, "dengan dialog dan ambisi."

Macron dan Meloni membahas isu-isu Eropa saat ini termasuk kebutuhan untuk memberikan jawaban cepat dan umum atas kenaikan harga energi, dukungan untuk Ukraina, dan pengelolaan arus migran, menurut kantor perdana menteri Italia dalam sebuah pernyataan.